
Ini Kriteria Calon Pegawai yang Dicari Google
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
11 May 2018 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Bekerja di perusahaan raksasa teknologi seperti Google jadi impian setiap orang, khususnya milenial. Tidak hanya mendapatkan gaji yang besar, kantor bersih, keramahan hingga makanan gratis, tapi Anda juga merasakan kebanggaan tersendiri.
Agar bisa diterima di kantor ini ada beberapa kriteria khusus yang patut diperhatikan. Bila umumnya kecerdasan sangatlah dibutuhkan di setiap perusahaan, namun berbeda dengan yang dilakukan Google.
Seorang penulis bernama Jonathan Rosenberg mengatakan bahwa untuk bekerja di perusahaan teknologi ini bukanlah mempekerjakan yang banyak pengetahuan, tetapi justru mencari orang yang mampu dan mau untuk belajar.
"Calon ideal kami adalah yang lebih suka roller coaster, yang terus ingin belajar. Belajar memiliki kecerdasan untuk menangani perubahan besar dan karakter untuk menyukainya," kata Jonathan seperti yang dilansir CNBC Make It, Jumat (11/5/2018).
Psikolog menyebut ini adalah mindset yang berkembang dan jenis karyawan ini sangat dihargai di dunia teknologi yang terus berkembang. Psikolog University of Pennsylvania, Angela Duckworth menggambarkan pola pikir pertumbuhan sebagai keyakinan bahwa orang-orang berorientasi pada pertumbuhan, mudah dibentuk dan dapat belajar melalui pengalaman dan usaha.
Kebalikannya, jika mindset itu masih tetap dan tidak berubah, maka dari keyakinan mendalam bahwa orang itu juga tidak dapat diubah.
"Pola pikir Anda dapat menggerakkan seluruh rantai pemikiran dan perilaku. Orang dengan mentalitas yang tetap tentunya mempertahankan tujuan kinerja yang ditetapkan serta khawatir membuat kesalahan yang akan mempengaruhi citra diri mereka," kata Schmidt and Rosenberg.
Tetapi dengan mentalitas pertumbuhan, Anda akan mendorong diri sendiri untuk terus belajar dan mengambil risiko tanpa mengkhawatirkan penampilan Anda, jika Anda mengajukan pertanyaan bodoh atau apakah Anda memberikan jawaban yang salah.
"Dan dalam jangka panjang, Anda akan belajar lebih banyak dan mencapai tingkat yang lebih tinggi," tulis para penulis.
Keinginan untuk belajar ini sangat penting karena dunia berubah begitu cepat di semua industri. Kenyataannya, mereka menulis, hampir sama bahwa peran yang Anda terapkan juga akan berubah. Untuk alasan ini, lebih baik menjadi generalis pintar daripada spesialis, terutama di industri teknologi.
Menurut Schmidt dan Rosenberg, spesialis membawa bias yang melekat pada pekerjaan mereka karena mereka berfokus pada apa yang mereka ketahui. Akibatnya, mereka mungkin merasa terancam oleh solusi yang membutuhkan pembelajaran tambahan atau keahlian baru.
Generalis pintar, di sisi lain, tidak memiliki bias ini, sehingga mereka dapat mempelajari dan mengeksplorasi berbagai solusi sebelum mereka tertarik pada yang terbaik.
(gus) Next Article Oprah Meng-Google Namanya Sendiri, Ini yang Ia Temukan
Agar bisa diterima di kantor ini ada beberapa kriteria khusus yang patut diperhatikan. Bila umumnya kecerdasan sangatlah dibutuhkan di setiap perusahaan, namun berbeda dengan yang dilakukan Google.
"Calon ideal kami adalah yang lebih suka roller coaster, yang terus ingin belajar. Belajar memiliki kecerdasan untuk menangani perubahan besar dan karakter untuk menyukainya," kata Jonathan seperti yang dilansir CNBC Make It, Jumat (11/5/2018).
Psikolog menyebut ini adalah mindset yang berkembang dan jenis karyawan ini sangat dihargai di dunia teknologi yang terus berkembang. Psikolog University of Pennsylvania, Angela Duckworth menggambarkan pola pikir pertumbuhan sebagai keyakinan bahwa orang-orang berorientasi pada pertumbuhan, mudah dibentuk dan dapat belajar melalui pengalaman dan usaha.
Kebalikannya, jika mindset itu masih tetap dan tidak berubah, maka dari keyakinan mendalam bahwa orang itu juga tidak dapat diubah.
"Pola pikir Anda dapat menggerakkan seluruh rantai pemikiran dan perilaku. Orang dengan mentalitas yang tetap tentunya mempertahankan tujuan kinerja yang ditetapkan serta khawatir membuat kesalahan yang akan mempengaruhi citra diri mereka," kata Schmidt and Rosenberg.
Tetapi dengan mentalitas pertumbuhan, Anda akan mendorong diri sendiri untuk terus belajar dan mengambil risiko tanpa mengkhawatirkan penampilan Anda, jika Anda mengajukan pertanyaan bodoh atau apakah Anda memberikan jawaban yang salah.
"Dan dalam jangka panjang, Anda akan belajar lebih banyak dan mencapai tingkat yang lebih tinggi," tulis para penulis.
Keinginan untuk belajar ini sangat penting karena dunia berubah begitu cepat di semua industri. Kenyataannya, mereka menulis, hampir sama bahwa peran yang Anda terapkan juga akan berubah. Untuk alasan ini, lebih baik menjadi generalis pintar daripada spesialis, terutama di industri teknologi.
Menurut Schmidt dan Rosenberg, spesialis membawa bias yang melekat pada pekerjaan mereka karena mereka berfokus pada apa yang mereka ketahui. Akibatnya, mereka mungkin merasa terancam oleh solusi yang membutuhkan pembelajaran tambahan atau keahlian baru.
Generalis pintar, di sisi lain, tidak memiliki bias ini, sehingga mereka dapat mempelajari dan mengeksplorasi berbagai solusi sebelum mereka tertarik pada yang terbaik.
(gus) Next Article Oprah Meng-Google Namanya Sendiri, Ini yang Ia Temukan
Most Popular