
Perkembangan Teknologi
Kurangi Stres, AI Google Bisa Pesankan Restoran bagi Pengguna
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
10 May 2018 15:57

Mountain View, CNBC Indonesia - Asisten virtual Google kini bisa menelepon restoran dan salon untuk melakukan reservasi dan mengarahkan pembicaraan yang rumit. Inovasi tersebut dikembangkan karena perusahaan induknya, Alphabet Inc, menyadari serangan teknologi membuat pengguna letih dan butuh kemudahan untuk memulihkan diri.
Demonstrasi yang dilakukan di Google I/O, sebuah acara tahunan bagi para pencipta produk yang kompatibel dengan Google, menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar memposisikan diri untuk revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menguntungkan sembari bergulat dengan peningkatan pengawasan terhadap pengaruh sosial mereka.
CEO Google Sundar Pichai dan pejabat lainnya harus mencari cara untuk mengurangi stres akibat teknologi dan memperbaiki "kesejahteraan digital" para konsumen.
"Kita tidak hanya bisa membuka mata lebar-lebar tentang inovasi yang diciptakan teknologi," tambahnya, dilansir dari Reuters hari Kamis (10/5/2018).
Google menunjukkan bagaimana program surelnya bisa merekomendasikan kalimat-kalimat dan bagaimana Google Assistant bisa menelepon salon atau restoran untuk membuat janji atau reservasi.
Sebuah alat baru di piranti lunak (software) Android, yang dijalankan di hampir semua ponsel di dunia, akan memberi tahu pengguna seberapa banyak mereka menggunakan aplikasi, serta membiarkan mereka mengatur batasan untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga.
Google, Facebook Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, dan perusahaan teknologi lainnya bersaing untuk membuat pengguna tetap menggunakan aplikasinya demi mempertahankan bisnis penjualan iklan, barang, atau layanan komputasi online yang menjamur.
Echo dari Amazon memimpin dengan pengeras suara pintar yang menggunakan asisten suara.
Menyerahkan pekerjaan ke asisten virtual untuk mengelola foto, surel, dan jadwal adalah bagian dari terapi yang disediakan perusahaan untuk mengurangi waktu menatap layar.
Google dan para pesaingnya menghadapi kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari mantan karyawan dan anggota dewan Amerika serikat (AS) sepanjang tahun lalu.
Para kritikus mendesak perusahaan untuk menghentikan penyebaran informasi keliru dan propaganda ekstrimis, memperbaiki perlindungan privasi data dan memainkan peran lebih besar dalam memerangi kecanduan aplikasi. Bagaimana AI akan menggantikan pekerjaan manusia atau dipengaruhi oleh prasangka manusia juga menjadi kekhawatiran.
Tetap saja, Google menyuntikkan lebih banyak layanan dengan AI yang sudah menjadi lebih kuat selama beberapa tahun belakangan karena terobosan software dan penurunan ongkos perangkat keras (hardware).
Google Maps akan membuat lebih banyak rekomendasi tempat makan dengan mempelajari kebiasan pengguna dan menentukan lokasi pengguna menggunakan kamera ponsel pintar untuk menganalisis sekitar mereka, tambah perusahaan.
LG Electronics Inc, Xiaomi Technology Co Ltd, dan pembuat ponsel pintar lainnya akan mulai mengintegrasikan AI ke perangkat mereka, sehingga para pengguna bisa memberi ulasan untuk sehelai pakaian, misalnya, hanya dengan mengarahkan kameranya.
(prm) Next Article Google Pecat Ilmuwan AI Lagi, Ada Apa yah?
Demonstrasi yang dilakukan di Google I/O, sebuah acara tahunan bagi para pencipta produk yang kompatibel dengan Google, menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi besar memposisikan diri untuk revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menguntungkan sembari bergulat dengan peningkatan pengawasan terhadap pengaruh sosial mereka.
CEO Google Sundar Pichai dan pejabat lainnya harus mencari cara untuk mengurangi stres akibat teknologi dan memperbaiki "kesejahteraan digital" para konsumen.
Google menunjukkan bagaimana program surelnya bisa merekomendasikan kalimat-kalimat dan bagaimana Google Assistant bisa menelepon salon atau restoran untuk membuat janji atau reservasi.
Sebuah alat baru di piranti lunak (software) Android, yang dijalankan di hampir semua ponsel di dunia, akan memberi tahu pengguna seberapa banyak mereka menggunakan aplikasi, serta membiarkan mereka mengatur batasan untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga.
Google, Facebook Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, dan perusahaan teknologi lainnya bersaing untuk membuat pengguna tetap menggunakan aplikasinya demi mempertahankan bisnis penjualan iklan, barang, atau layanan komputasi online yang menjamur.
Echo dari Amazon memimpin dengan pengeras suara pintar yang menggunakan asisten suara.
Menyerahkan pekerjaan ke asisten virtual untuk mengelola foto, surel, dan jadwal adalah bagian dari terapi yang disediakan perusahaan untuk mengurangi waktu menatap layar.
Google dan para pesaingnya menghadapi kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari mantan karyawan dan anggota dewan Amerika serikat (AS) sepanjang tahun lalu.
Para kritikus mendesak perusahaan untuk menghentikan penyebaran informasi keliru dan propaganda ekstrimis, memperbaiki perlindungan privasi data dan memainkan peran lebih besar dalam memerangi kecanduan aplikasi. Bagaimana AI akan menggantikan pekerjaan manusia atau dipengaruhi oleh prasangka manusia juga menjadi kekhawatiran.
Tetap saja, Google menyuntikkan lebih banyak layanan dengan AI yang sudah menjadi lebih kuat selama beberapa tahun belakangan karena terobosan software dan penurunan ongkos perangkat keras (hardware).
Google Maps akan membuat lebih banyak rekomendasi tempat makan dengan mempelajari kebiasan pengguna dan menentukan lokasi pengguna menggunakan kamera ponsel pintar untuk menganalisis sekitar mereka, tambah perusahaan.
LG Electronics Inc, Xiaomi Technology Co Ltd, dan pembuat ponsel pintar lainnya akan mulai mengintegrasikan AI ke perangkat mereka, sehingga para pengguna bisa memberi ulasan untuk sehelai pakaian, misalnya, hanya dengan mengarahkan kameranya.
(prm) Next Article Google Pecat Ilmuwan AI Lagi, Ada Apa yah?
Most Popular