Perkembangan Teknologi

Kesusahan Merakit Mebel IKEA? Sekarang Ada Robotnya!

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 April 2018 11:43
Nanyang Technological University (NTU) Singapura mengembangkan robot yang bisa merakit meja makan IKEA hanya dalam waktu sekitar 20 menit.
Foto: Reuters
Singapura, CNBC Indonesia - Di Singapura, robot-robot menyelesaikan pekerjaan yang seringkali membuat kebanyakan orang frustasi, yaitu merakit mebel IKEA.

Bergelut dengan halaman demi halaman instruksi, sekumpulan sekrup dan baut untuk merakit mebel murah asal Swedia mungkin akan menjadi sesuatu yang kuno di tengah kecanggihan teknologi, kata para ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura, dilansir dari Reuters.


Para ilmuwan itu menghabiskan tiga tahun untuk memprogram sebuah robot yang bisa merakit meja makan IKEA hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Si robot memiliki lengan, penggenggam/ gripper, sensor, dan kamera 3D.

Mereka berkata tidak lama lagi robot semacam itu bisa sepenuhnya merakit sebuah mebel dari instruksi di buku manual, instruksi verbal, ataupun hanya dengan melihat gambar barang yang sudah jadi.

"Kami telah mencapai kemampuan tingkat rendah untuk mengajari robot 'cara melakukannya' kemudian dalam lima sampai 10 tahun mendatang, pertimbangan tentang 'apa yang harus dilakukan' juga bisa dilakukan," kata Quang-Cuong Pham, salah satu ilmuwan, kepada Reuters.

Pham berkata tim di NTU ingin bekerja sama dengan pakar kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) untuk mencoba dan mengasah proses itu.

Menanggapi hal itu, Cindy Andersen, Global Business Area Manager of Kitchen and Dining IKEA, berkata kepada harian Daily Mail Inggris pihaknya menyambut baik inovasi teknologi tersebut.


"Menarik melihat sebuah contoh bagaimana robot bisa berpotensi berkontribusi ke visi kami dalam menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik untuk banyak orang. Kami sangat positif dalam menyambut teknologi baru ini," katanya, seperti dikutip oleh Reuters.

Singapura telah mendorong berbagai bisnis untuk berinvestasi di otomatisasi dan robotik demi meningkatkan produktivitas karena negara itu memberlakukan aturan ketat tentang tenaga kerja asing berupah rendah.

Beberapa restoran dan hotel di negara itu menggunakan robot untuk mengirimkan makanan ke pelanggan, juga mengumpulkan piring dan alat makan yang telah digunakan.
(prm) Next Article Lawan Corona, Dua Universitas RI Buat Robot Pembantu Perawat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular