
Perkembangan Teknologi
Alibaba Dirikan Pusat Penelitian AI di Singapura
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 February 2018 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal China, Alibaba Grup membuka lembaga penelitian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Singapura pada Rabu (28/2/2018), dengan bekerja sama dengan universitas lokal demi mengikuti perkembangan teknologi AI.
Alibaba menggandeng Universitas Teknologi Nanyang (NTU) untuk mengembangkan lembaga penelitian. Ini merupakan pusat penelitian AI pertama Alibaba yang didirikan di luar China. Pusat penelitian ini untuk mengembangkan teknologi AI mutakhir di berbagai bidang seperti perawatan lansia dan transportasi perkotaan.
Menurut pernyataan bersama yang dilansir dari AFP, pusat penelitian ini akan melakukan penelitian terhadap teknologi AI sekitar lima tahun, dimulai oleh 50 peneliti dari kedua organisasi.
Chief technology officer Alibaba, Jeff Zhang, mengatakan perusahaan Singapura ini merupakan bagian dari upaya penelitian dan pengembangan oleh Akademi DAMO Alibaba yang dirilis tahun lalu.
(roy/roy) Next Article Kisah Will.i.am yang Dukung Pengembangan Kecerdasan Buatan
Alibaba menggandeng Universitas Teknologi Nanyang (NTU) untuk mengembangkan lembaga penelitian. Ini merupakan pusat penelitian AI pertama Alibaba yang didirikan di luar China. Pusat penelitian ini untuk mengembangkan teknologi AI mutakhir di berbagai bidang seperti perawatan lansia dan transportasi perkotaan.
Menurut pernyataan bersama yang dilansir dari AFP, pusat penelitian ini akan melakukan penelitian terhadap teknologi AI sekitar lima tahun, dimulai oleh 50 peneliti dari kedua organisasi.
Fokus institusi ini adalah mengembangkan teknologi untuk membantu penduduk usia lanjut, termasuk menciptakan robot yang dapat menemani lansia di rumah dan menciptakan sensor yang dapat mendeteksi masalah.
"Dengan menggunakan teknologi AI, kita dapat menghadapi tantangan sosial yang mendasar seperti penduduk yang menua," ujar presiden NTU, Subra Suresh.
Singapura, negara dengan jumlah penduduk 5,6 juta jiwa, memiliki banyak penduduk usia lanjut yang menyebabkan masalah kekurangan tenaga kerja.
Persaingan dalam bisnis AI tergolong sangat sengit. Pasalnya, hampir semua raksasa teknologi sudah mulai mengembangkan bisnis ini diantaranya Google, Microsoft, dan Amazon.
"Dengan menggunakan teknologi AI, kita dapat menghadapi tantangan sosial yang mendasar seperti penduduk yang menua," ujar presiden NTU, Subra Suresh.
Singapura, negara dengan jumlah penduduk 5,6 juta jiwa, memiliki banyak penduduk usia lanjut yang menyebabkan masalah kekurangan tenaga kerja.
Persaingan dalam bisnis AI tergolong sangat sengit. Pasalnya, hampir semua raksasa teknologi sudah mulai mengembangkan bisnis ini diantaranya Google, Microsoft, dan Amazon.
(roy/roy) Next Article Kisah Will.i.am yang Dukung Pengembangan Kecerdasan Buatan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular