
Begini Kata Pemilik Kidzania Soal Melemahnya Rupiah
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
26 April 2018 11:01

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah masih menguat, nyari Rp 14 ribu. Hal ini dikeluhkan oleh berbagai kalangan. Bagaimana dampaknya sendiri terhadap pengusaha wanita?
Pengusaha sekaligus pemimpin wanita Roestriana Adrianti atau yang akrab disapa Uchu ini menanggapinya lebih santai. Menurutnya, penguatan dolar AS terhadap rupiah sudah pernah terjadi sebelumnya. Sebagai pelaku usaha, bos KidZania itu sudah memiliki cara mengantisipasinya karena naik-turun dolar terhadap Rupiah yang memang pernah beberapa kali terjadi.
"Dari dulu memang sudah begitu dan memang naik-turun itu normal terjadi. Kalau dari saya sendiri ada dampaknya tapi tidak terlalu luas karena kita sudah antisipasi hal tersebut," ujar Uchu ketika diwawancarai CNBC Indonesia di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta Barat, Rabu (25/4/2018).
Uchu pun mengakui kalau dolar AS yang menguat akan berdampak pada salah satu bisnisnya, contoh waralaba KidZania dari Meksiko. Ketika dolar menguat tentu bayaran yang dikeluarkan semakin tinggi sementara pendapatannya dalam mata uang Rupiah. Ini akan saling mempengaruhi.
Meski demikian, pemilik Al Jabr Islamic School itu sudah melakukan beberapa antisipasi agar tidak ketergantungan dolar. Seperti memilih staf atau pekerja dalam negeri yang memang dibayar menggunakan Rupiah. Tidak hanya itu, Uchu juga lebih mengandalkan market dalam negeri sehingga tak ketergantungan dengan dolar.
"Untuk KidZania, kita harus membayar kepada Meksiko kita bayar dalam dolar sementara income rupiah. Tapi hal-hal tersebut sudah kita antisipadi agar ketergantungan terhadap dolar nggak terlalu banyak," tambahnya.
Sebagai pengusaha, Uchu menuturkan kalau kenaikan dolar AS merupakan tantangan. Bagaimana caranya seorang pebisnis mengatasi gejolak yang ada di masyarakat. Gejolak tersebut terkadang juga memiliki sisi positif karena hal ini menuntut pengusaha untuk bisa lebih kreatif agar bertahan.
"Kreativitas itu di-challenge karena sesuatu yang aman terus kan nggak mungkin. Justru itu gejolak membuat kita lebih kreatif untuk mengantisipasi tantangan yang ada. Bagaimana mungkin nantinya kita berkolaborasi dan berpikir kritis," tandasnya.
(gus/gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Pengusaha sekaligus pemimpin wanita Roestriana Adrianti atau yang akrab disapa Uchu ini menanggapinya lebih santai. Menurutnya, penguatan dolar AS terhadap rupiah sudah pernah terjadi sebelumnya. Sebagai pelaku usaha, bos KidZania itu sudah memiliki cara mengantisipasinya karena naik-turun dolar terhadap Rupiah yang memang pernah beberapa kali terjadi.
Uchu pun mengakui kalau dolar AS yang menguat akan berdampak pada salah satu bisnisnya, contoh waralaba KidZania dari Meksiko. Ketika dolar menguat tentu bayaran yang dikeluarkan semakin tinggi sementara pendapatannya dalam mata uang Rupiah. Ini akan saling mempengaruhi.
Meski demikian, pemilik Al Jabr Islamic School itu sudah melakukan beberapa antisipasi agar tidak ketergantungan dolar. Seperti memilih staf atau pekerja dalam negeri yang memang dibayar menggunakan Rupiah. Tidak hanya itu, Uchu juga lebih mengandalkan market dalam negeri sehingga tak ketergantungan dengan dolar.
"Untuk KidZania, kita harus membayar kepada Meksiko kita bayar dalam dolar sementara income rupiah. Tapi hal-hal tersebut sudah kita antisipadi agar ketergantungan terhadap dolar nggak terlalu banyak," tambahnya.
Sebagai pengusaha, Uchu menuturkan kalau kenaikan dolar AS merupakan tantangan. Bagaimana caranya seorang pebisnis mengatasi gejolak yang ada di masyarakat. Gejolak tersebut terkadang juga memiliki sisi positif karena hal ini menuntut pengusaha untuk bisa lebih kreatif agar bertahan.
"Kreativitas itu di-challenge karena sesuatu yang aman terus kan nggak mungkin. Justru itu gejolak membuat kita lebih kreatif untuk mengantisipasi tantangan yang ada. Bagaimana mungkin nantinya kita berkolaborasi dan berpikir kritis," tandasnya.
(gus/gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Most Popular