
Lizzie Para, Awali Bisnis Kecantikannya dengan Door to Door
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
20 March 2018 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia- Nama Lizzie Parra tak asing lagi di telinga wanita milenial. Berawal dengan menjadi makeup artist (MUA) dan beauty influencer, kini Lizzie Parra sukses berbisnis kecantikan.
Bagaimana tidak, dalam waktu kurang dari dua tahun ia bisa membangun usaha kosmetik dengan label 'By Lizzie Parra' (BLP) dari mulanya jualan online hingga kini sudah berbentuk perseroan yang dinamakan PT Lizzie Parra Kreasi.
Lizzie Parra berbagi kisah keberhasilannya kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu. Wanita berusia 31 tahun ini mengatakan mulai mencoba berbisnis karena keinginan punya brand sendiri. Kemudian ia berpikir harus bisa memiliki bisnis sebelum usia 30 tahun.
"Lulus dari Prasetya Mulya Business School, saya kerja di multinational company, terus jadi MUA, beauty influencer. Lalu di 2015 itu saya pikir harus do something kalau cuma sebagai MUA saja berguna buat di-makeup saja. Kalau kita bisa create sesuatu juga bantu menyebarkan hal yang positif," cerita Lizzie Parra saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Berbekal ilmu marketing bisnis yang ditekuni selama kuliah, ia memulai langkah dengan membuat proposal usaha terlebih dahulu. Lizzie mencoba mencari modal dengan berhutang pada keluarga. Lizzie Parra pun berhasil mendapatkan modal awal sekitar Rp 300 jutaan dari keluarga. Setelah itu, ia mulai beraksi dengan mencari partner pabrik yang mau membuatkan produk untuknya.
Ternyata tidak mudah bagi Lizzie Parra mendapatkan pabrik yang percaya bekerjasama dengannya. Apalagi melihat ini merupakan produk baru dengan kuantitas tidak terlalu banyak. Namun Lizzie tidak menyerah, ia bahkan berjalan sendiri untuk pergi door to door mencari pabrik yang mau menjadi partner.
"Saya pikir awalnya bisa nih ke pabrik ini, saya datang ke pabrik A, saya bilang maunya delapan warna masing-masing 2 ribu. Eh saya ditolak katanya terlalu sedikit intinya mereka nggak percaya sama saya. Setengah tahun saya door to door ke pabrik B, C, D, saya benar-benar datangin satu-satu akhirnya ada yang percaya," terang anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Lizzie Parra mengatakan sempat mendatangi pabrik-pabrik di area PIK, Tangerang, hingga Bandung. Akhirnya ia bekerjasama setelah bertemu dengan salah satu pabrik di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Lizzie Parra baru bisa mulai jualan lipstik pertamanya pada 2016. Ia membentuk tim empat orang termasuk seorang programmer untuk mengurus website. Namun sebelum benar-benar diluncurkan, Lizzie sudah mempromosikan produknya di media sosial serta YouTube. Hal tersebut rupanya berdampak besar pada penjualan pertamanya.
Lizzie bercerita ketika pertama kali lipstiknya dijual, website jebol. Banyak resi penjualan yang kemudian error dan mengacaukan website. Namun hal ini lah yang membuat ia belajar lebih banyak soal bisnis dan semakin memperkuat management-nya. Kini diakui Lizzie, peningkatan laba dari bisnisnya sudah ratusan kali lipat dari awal.
"Peningkatan dari 2016 ke 2017 jauh banget ya, kita awalnya minus sampai hutang ke. Pertama kali disuntik dana sama keluarga itu 2015 dan sampai 2017 peningkatannya berapa ratus kali lipat bisa dibilang. Tahun kemarin juga sudah jadi PT kan jadi perkembangannya kita kaget sih. Di 2018 kita mau jalan saja yuk jangan lari mulu," jelas Lizzie lagi.
Dalam satu hari, rata-rata penjualan melalui website BLP sekitar 50 sampai 70 paket. Namun berbeda angka dengan penjualan yang melalui Tokopedia sekitar 100 hingga 200 produk per hari. Angka tersebut meningkat ketika ada produk baru yang dikeluarkan bisa sampai 4.000 penjualan sehari.
Untuk berbagai produknya mulai dari lipstik, riasan alis, hingga eyeshadow dibanderol mulai dari Ro 99 ribu sampai Rp 129 ribu. Selain melalui online, Lizzie Parra juga sudah mempunya toko offline di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta.
(gus/gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Bagaimana tidak, dalam waktu kurang dari dua tahun ia bisa membangun usaha kosmetik dengan label 'By Lizzie Parra' (BLP) dari mulanya jualan online hingga kini sudah berbentuk perseroan yang dinamakan PT Lizzie Parra Kreasi.
"Lulus dari Prasetya Mulya Business School, saya kerja di multinational company, terus jadi MUA, beauty influencer. Lalu di 2015 itu saya pikir harus do something kalau cuma sebagai MUA saja berguna buat di-makeup saja. Kalau kita bisa create sesuatu juga bantu menyebarkan hal yang positif," cerita Lizzie Parra saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Berbekal ilmu marketing bisnis yang ditekuni selama kuliah, ia memulai langkah dengan membuat proposal usaha terlebih dahulu. Lizzie mencoba mencari modal dengan berhutang pada keluarga. Lizzie Parra pun berhasil mendapatkan modal awal sekitar Rp 300 jutaan dari keluarga. Setelah itu, ia mulai beraksi dengan mencari partner pabrik yang mau membuatkan produk untuknya.
Ternyata tidak mudah bagi Lizzie Parra mendapatkan pabrik yang percaya bekerjasama dengannya. Apalagi melihat ini merupakan produk baru dengan kuantitas tidak terlalu banyak. Namun Lizzie tidak menyerah, ia bahkan berjalan sendiri untuk pergi door to door mencari pabrik yang mau menjadi partner.
"Saya pikir awalnya bisa nih ke pabrik ini, saya datang ke pabrik A, saya bilang maunya delapan warna masing-masing 2 ribu. Eh saya ditolak katanya terlalu sedikit intinya mereka nggak percaya sama saya. Setengah tahun saya door to door ke pabrik B, C, D, saya benar-benar datangin satu-satu akhirnya ada yang percaya," terang anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Lizzie Parra mengatakan sempat mendatangi pabrik-pabrik di area PIK, Tangerang, hingga Bandung. Akhirnya ia bekerjasama setelah bertemu dengan salah satu pabrik di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Lizzie Parra baru bisa mulai jualan lipstik pertamanya pada 2016. Ia membentuk tim empat orang termasuk seorang programmer untuk mengurus website. Namun sebelum benar-benar diluncurkan, Lizzie sudah mempromosikan produknya di media sosial serta YouTube. Hal tersebut rupanya berdampak besar pada penjualan pertamanya.
Lizzie bercerita ketika pertama kali lipstiknya dijual, website jebol. Banyak resi penjualan yang kemudian error dan mengacaukan website. Namun hal ini lah yang membuat ia belajar lebih banyak soal bisnis dan semakin memperkuat management-nya. Kini diakui Lizzie, peningkatan laba dari bisnisnya sudah ratusan kali lipat dari awal.
"Peningkatan dari 2016 ke 2017 jauh banget ya, kita awalnya minus sampai hutang ke. Pertama kali disuntik dana sama keluarga itu 2015 dan sampai 2017 peningkatannya berapa ratus kali lipat bisa dibilang. Tahun kemarin juga sudah jadi PT kan jadi perkembangannya kita kaget sih. Di 2018 kita mau jalan saja yuk jangan lari mulu," jelas Lizzie lagi.
Dalam satu hari, rata-rata penjualan melalui website BLP sekitar 50 sampai 70 paket. Namun berbeda angka dengan penjualan yang melalui Tokopedia sekitar 100 hingga 200 produk per hari. Angka tersebut meningkat ketika ada produk baru yang dikeluarkan bisa sampai 4.000 penjualan sehari.
Untuk berbagai produknya mulai dari lipstik, riasan alis, hingga eyeshadow dibanderol mulai dari Ro 99 ribu sampai Rp 129 ribu. Selain melalui online, Lizzie Parra juga sudah mempunya toko offline di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta.
(gus/gus) Next Article Modal Rp 2,9 Juta Jadi Rp 14 M, Pria Ini Tajir Lewat Celana!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular