Teknologi Jadul Senjata Rusia Bikin Tentara Ukraina Takut

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
22 August 2023 09:00
Warga melintas di dekat kendaraan militer Rusia yang hancur dan dipamerkan di sepanjang  jalan utama Khreshchaty, kota Kyiv, Ukraina, Senin (21/8/2023) waktu setempat. (REUTERS/Gleb Garanich)
Foto: Warga melintas di dekat kendaraan militer Rusia yang hancur dan dipamerkan di sepanjang jalan utama Khreshchaty, kota Kyiv, Ukraina, Senin (21/8/2023) waktu setempat. (REUTERS/Gleb Garanich)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina sulit bergerak maju merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai Rusia. Penyebabnya, adalah senjata teknologi sederhana yang ditebar oleh tentara Rusia.

Pasukan tentara Ukraina terekam mengalami serangan ranjau darat yang menakutkan. Semua ini terekam secara langsung oleh drone tentara Ukraina yang terbang di atas selatan kota Bakhmut, Donbas.

Dari atas terlihat ladang ranjau yang berkawah tampak seperti ditutupi lingkaran tanaman berwarna coklat tua.

"Ranjau sangat menakutkan. Mereka membuatku takut lebih dari apa pun," kata Artyom, seorang tentara berusia 36 tahun dari Brigade Pertahanan Teritorial ke-108 Ukraina, dikutip dari BBC, Selasa (22/8/2023).

Menurut dia, tentara Ukraina adalah orang-orang yang berpengalaman. Tapi sulit untuk memiliki mata di mana-mana. Mereka yang kena ranjau darat, keduanya mengalami amputasi kaki. Masing-masing satu kaki.

"Kami mengalami luka-luka setelah setiap pertarungan," kata Artyom yang juga seorang pencari ranjau terlatih.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa roket memungkinkan pasukan Rusia untuk menanam ranjau darat baru di tempat-tempat yang telah dibebaskan dan dibersihkan oleh pasukan Ukraina.

Serangan balik Ukraina yang telah lama dinantikan belum juga mencapai sasaran dan momentum yang diharapkan beberapa pihak, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky. Ia mengakui serangan itu lebih lambat dari yang diharapkan.

Sejumlah tentara yang ajak bicara oleh BBC di berbagai bagian garis depan menyalahkan ladang ranjau Rusia sebagai penyebab keterlambatan tersebut.

"Tentu saja memperlambat pergerakan pasukan," kata komandan regu pencari ranjau beranggotakan sembilan orang dengan tanda panggilan Dill.

Dia baru saja menyelesaikan misi pembersihan ranjau di garis depan terdekat di sebelah timur desa kecil Predtechyne yang hancur. Dia meletakkan serangkaian ranjau Rusia yang dinonaktifkan di tanah bawah pohon. Dill melakukannya dengan hati-hati untuk memastikan dia tidak terlihat oleh drone Rusia di atasnya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Terpaksa Daur Ulang Bom Tua, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular