Putin & Xi Jinping Kompak Lempar Bom ke Satelit Antariksa AS

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
21 August 2023 19:10
This view shows the augmented target docking adapter (ATDA) made from the Gemini 9 space capsule by astronauts Thomas Stafford and Eugene Cernan, June 3, 1966.  (AP Photo)
Foto: Pesawat Antariksa Kapsul Gemini 9 (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan intelijen China dan Rusia kompak menargetkan perusahaan ruang angkasa swasta berbasis Amerika Serikat (AS).

Negara di bawah kepemimpinan Vladimir Putin dan Xi Jinping itu berusaha mencuri teknologi penting dan mempersiapkan serangan dunia maya yang ditujukan untuk menurunkan kemampuan satelit AS selama konflik atau keadaan darurat.

Setidaknya begitu yang tertera pada dokumen peringatan terbaru dari Badan Intelijen AS.

Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional, FBI dan Angkatan Udara mengeluarkan penasehat baru untuk perusahaan-perusahaan AS.

Peringatan yang secara luas ditujukan untuk industri, mengatakan bahwa badan intelijen asing dapat menargetkan perusahaan luar angkasa, karyawan, dan kontraktor yang melayani perusahaan tersebut.

Mengutip NewYorkTimes, data dan kekayaan intelektual perusahaan ruang angkasa juga berisiko menjadi target untuk masuk ke jaringan komputer yang ditempatkan di dalam perusahaan dan infiltrasi asing.

"Entitas intelijen asing mengakui pentingnya industri luar angkasa komersial bagi ekonomi AS dan keamanan nasional, termasuk meningkatnya ketergantungan infrastruktur penting pada aset berbasis ruang angkasa," kata peringatan Pusat Kontra Intelijen.

"Mereka melihat inovasi dan aset terkait luar angkasa AS sebagai potensi ancaman serta peluang berharga untuk memperoleh teknologi dan keahlian penting," imbuh peringatan tersebut.

Sementara AS membangun dan meluncurkan satelit pengintaian serta komunikasi bernilai jutaan dolar. Di mana banyak inovasi Amerika di ruang angkasa dilakukan oleh perusahaan komersial, termasuk yang melakukan peluncuran dan lainnya yang membangun dan memasang satelit.

Badan-badan intelijen makin bergantung pada industri ruang angkasa sektor swasta, dan para pejabat AS khawatir tentang ancaman yang ditunjukkan oleh layanan mata-mata China dan Rusia di perusahaan-perusahaan itu, berdasarkan investigasi dan pengumpulan FBI pada rencana intelijen asing.

Pejabat AS percaya inovasi oleh SpaceX, Blue Origin, dan perusahaan swasta lainnya telah memberi Amerika Serikat keuntungan besar di luar angkasa, yang dicemburui oleh musuh asing.

Langkah-langkah keamanan pun dilakukan dan sangat bervariasi dari berbagai perusahaan, dan beberapa pejabat AS percaya industri luar angkasa perlu memperketat perlindungan terhadap upaya badan intelijen China dan Rusia untuk menyusup ke mereka.

Ancaman seperti ini sudah ada sejak lama. Pada 2017, Departemen Kehakiman telah mendakwa warga negara China, Rusia, dan Iran dalam berbagai skema untuk mencuri teknologi terkait ruang angkasa.

Oktober lalu, lima warga negara Rusia dituduh dalam dakwaan mencoba memperoleh semikonduktor dan mikroprosesor yang digunakan dalam satelit, rudal, dan aplikasi militer berbasis ruang angkasa lainnya secara ilegal dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Pada tahun 2019, seorang warga negara China dijatuhi hukuman penjara federal karena mencoba memperoleh penguat daya yang dikeraskan dengan radiasi yang digunakan dalam aplikasi luar angkasa.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasukan Putin Buktikan Klaim NASA, Kirim Data Ini dari Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular