Valuasi Startup 'Pembunuh' Zara dan H&M Anjlok Rp 544 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham salah satuĀ unicornĀ raksasa, Shein, anjlok. Perusahaan fesyen tersebut dikabarkan memangkas valuasinyaĀ hingga US$36 miliar atau sekitar Rp544 triliun.
SheinĀ adalah perusahaan produsen produk fesyen yang baru berdiri pada 2015. Dengan memanfaatkan kekuatan rantai pasok dan manufaktur China, SheinĀ menciptakan disrupsi di pasar feysen terjangkau di seluruh dunia.
Brand fesyen harga terjangkau lain, seperti ZaraĀ dan H&M, harus bersaing keras dengan SheinĀ yang mampu memproduksi produk desain baru cepat dan harga yang terjangkau.
Produk SheinĀ memang tidak tahan lama seperti pesaingnya. Namun, harganya yang sangat murah dan model yangĀ updateĀ membuat konsumen tidak keberatan terus-terusan membeli baju baru dari Shein. Gaya bisnis ini kemudian dikenal dengan nama fast-fashion.
Namun, penurunan konsumsi di tengah ancaman resesi tampaknya berpengaruh besar ke bisnis Shein. Apalagi, mesin produksi mereka di China juga terganggu oleh kebijakan Covid-19 ketat pemerintah setempat.
Financial TimesĀ mengabarkan bahwa SheinĀ kini tengah mencari modal segar senilai US$3 miliar dari investor di valuasi US$64 miliar. Valuasi tersebut lebih rendah US$36 miliar dibandingkan dengan valuasi US$100 miliar pada April 2022.
Kepada Tech Crunch,Ā SheinĀ membantah "sebagian informasi" dalam artikel Financial Times.
SheinĀ bukan satu-satunyaĀ e-commerceĀ yang valuasinyaĀ terpukul. DuaĀ e-commerceĀ yang telah melantai di bursa, Pinduoduo dan Sea Ltd, juga mencatatkan kapitalisasi pasar yang menyusut.
Kapitalisasi pasar PinduoduoĀ jatuh darihĀ US$240 miliar ke US$100 miliar, sedangkan kapitalisasi saham Sea telah meroost 80% dari puncaknya pada November 2021.
Meski pasar finansial tidak dalam kondisi terbaik,Ā Tech CrunchĀ menyatakan SheinĀ masih berencana merealisasikan rencana IPOĀ mereka. Salah satu persiapan Shein adalah mendirikan perusahaanĀ holdingĀ di Singapura.
(dem)[Gambas:Video CNBC]