Bos Perempuan di Balik Startup RI Bervaluasi Triliunan Rupiah

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
15 August 2022 15:45
Kiri - kanan atas : Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra Sutjahyo (Dok. Gojek), COO Xendit Tessa Wijaya (Dok. Xendit).  
Kiri - kanan bawah : Alamanda Shantika Santoso (Instagram/alamandas), Co-CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia. (Dok. Lemonilo)
Foto: Kiri - kanan atas : Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra Sutjahyo (Dok. Gojek), COO Xendit Tessa Wijaya (Dok. Xendit). Kiri - kanan bawah : Alamanda Shantika Santoso (Instagram/alamandas), Co-CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia. (Dok. Lemonilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak hanya dikuasai oleh kaum pria, industri startup digital lokal saat ini diramaikan oleh sejumlah srikandi andal. Mereka bahkan memegang peranan penting dalam industri ini.

Perkembangan industri digital Indonesia telah melahirkan beberapa perusahaan rintisan yang berhasil menembus valuasi U$1 miliar yang disebut sebagai unicorn. Selain itu, banyak perusahaan yang valuasinya sudah ratusan juta dolar dan mengantre menjadi unicorn berikutnya.

Namun ternyata, jumlah perempuan pendiri di startup unicorn RI bisa dihitung dengan jari di satu tangan. Sampai saat ini, hanya ada dua perempuan founder di deretan unicorn RI.

Dari dua perempuan tersebut, hanya satu orang yang merupakan warga negara Indonesia yaitu Tessa Wijaya dari Xendit. Co-founder perusahaan unicorn lainnya adalah perempuan asal Thailand Yada Piyajomkwan yang merintis Ajaib bersama Anderson Sumarli.

Namun, dalam perjalanan sebuah startup menjadi unicorn tentunya, ada peran anggota tim lainnya selain founder. Berikut, ada sederet nama srikandi lain yang memiliki peran penting di perusahaan unicorn tanah air.

Siapa saja mereka? Berikut ini daftarnya, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin (15/8/2022).

1. Catherine Hindra Sutjahyo

Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra SutjahyoFoto: dok Gojek
Chief Food Officer Gojek Catherine Hindra Sutjahyo

Catherine Hindra Sutjahyo adalah pegiat teknologi di Indonesia. Ia adalah perintis awal Zalora Indonesia. Dalam akun LinkedIn-nya ia terlihat pernah menjabat sebagai Managing Director dan Co-founder Zalora pada 2012 hingga 2013.

Wanita yang khas dengan potongan rambut pendek ini juga pernah menjadi konsultan di salah satu perusahaan konsultasi kelas dunia, McKinsey & Company.

Kemudian sejak Oktober 2017, ia bergabung dengan Gojek sebagai Chief Food Expansion di Gojek yang mengepalai fitur GoFood. GoFoodkemudian menjadi mesin pertumbuhan baru yang membawa Gojekterus tumbuh hingga berstatusdecacorn.

Bahkan, keberhasilan GoFoodmendorong saingan Gojek, Grab, menawarkan produk pesan antar makanan.

2. Tessa Wijaya

COO Xendit Tessa WijayaFoto: dok Xendit
COO Xendit Tessa Wijaya

Tessa merupakan Co-founder dan COO Xendit. Ia berhasil mengantarkan startup fintech tersebut hingga kini bergelar unicorn. Ia mengatakan dirinya menjadi wanita pertama yang membawa startup Indonesia menjadi perusahaan bernilai US$1 miliar.

"Kami sangat bangga menjadi, saya pikir, satu dari yang menjadi unicorn di Indonesia. Dan saya pribadi sangat bangga karena saya adalah co-founder wanita pertama yang memimpin sebuah perusahaan di Indonesia menjadi unicorn. Saya pikir itu sangat luar biasa," kata Tessa dalam acara Women In Fintech, Jakarta, belum lama ini.

Dia menjelaskan dirinya tidak punya latar belakang keuangan, bahkan teknologi. Tessa juga mengatakan tidak berkuliah di kampus ternama di Amerika Serikat yang dikenal sebagai Ivy League. Namun, Tessa bilang itu bukan alasan untuk tidak bisa berpartisipasi atau ikut dalam gerakan fintech.

3. Alamanda Shantika

Alamanda Shantika Santoso (Instagram/alamandas)Foto: Alamanda Shantika Santoso (Instagram/alamandas)
Alamanda Shantika Santoso (Instagram/alamandas)

Alamanda Shantika, pendiri Binar Academy bukan orang baru di dunia teknologi. Mantan Vice President of Product Gojek ternyata sudah kenal dunia teknologi sejak usianya 14 tahun.

Ala, sapaan akrabnya, punya sederet pengalaman berkaitan dengan teknologi, seperti dia pernah bekerja di Berrybenka dan Kartuku. Selain itu, dia juga pernah menjadi Chief Activist di FemaleDev, Program and CurriculumAdvisor di Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.

Tahun 2017 akhirnya dia membangun Binar Academy. Sekolah coding itu terbentuk untuk menyediakan talenta digital yang berkualitas. Saat ini, Ala juga menempati posisi komisaris di Blue Bird dan Mandiri Capital.

4. Shinta Nurfauzia

Co-CEO Lemonilo Shinta NurfauziaFoto: dok Lemonilo
Co-CEO Lemonilo Shinta Nurfauzia

Shinta menjadi sosok di balik suksesnya Lemonilo, startup yang fokus menjual produk makanan sehat, seperti mi instan alami, daging ayam probiotik, hingga suplemen kesehatan.

Lemonilo didirikan pada tahun 2015, Lemonilo awalnya hadir sebagai startup kesehatan bernama Konsula. Pada tanggal 20 Agustus 2018, startup tersebut memastikan telah mendapat pendanaan jumbo dari Alpha JWC Ventures dan Unifam Capital.

Kini, Shinta dipercaya sebagai CEO dari Lemonilo bersama rekan pendirinya Ronald Wijaya. Pendiri lainnya, Johannes Ardiant bertindak sebagai Chief of Product and Tech.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenalan dengan Co-founder Startup Ternama di Belakang Layar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular