Pensiunan Astronaut NASA Jadi Pemandu Wisata Antariksa

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
05 August 2022 09:25
This photo provided by SpaceX shows the passengers of Inspiration4 in the Dragon capsule on their first day in space. They are, from left, Jared Isaacman, Hayley Arceneaux, Chris Sembroski and Sian Proctor.   SpaceX got them into a 363-mile (585-kilometer) orbit following Wednesday night’s launch from NASA's Kennedy Space Center. That's 100 miles (160 kilometers) higher than the International Space Station.  (SpaceX via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA akan segera meminta agar pensiunan astronot untuk bekerja sebagai komandan misi di semua penerbangan pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Kebijakan yang belum difinalisasi itu dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan penumpang dan mengurangi ketegangan pada operasi ISS yang ada.

Para mantan astronaut akan memberikan panduan berpengalaman untuk para astronaut penerbangan antariksa privat selama persiapan pra-penerbangan melalui pelaksanaan misi, demikian dikutip dari Engadget, Jumat (5/8/2022).

Sejumlah perubahan juga akan berdampak pada wisatawan antariksa itu sendiri, antara lain standar medis baru untuk astronaut swasta, lebih banyak waktu untuk proyek penelitian swasta, perubahan kebijakan pengembalian kargo dan tambahan waktu bagi astronaut swasta untuk menyesuaikan diri dengan gravitasi mikro.

Menurut pemberitahuan itu, perubahan baru adalah hasil dari pengalaman pada penerbangan Axiom Space April lalu, yang penumpangnya membayar masing-masing US$55 juta untuk terbang pada misi astronaut pribadi pertama ke ISS.

Perjalanan dua minggu itu sangat menguras tenaga kru ISS dan kru Axiom itu sendiri, menurut wawancara dengan astronaut setelah kembalinya misi.

Misi Ax-1 sebenarnya dipimpin oleh mantan astronaut NASA, Michael López-Alegría, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Astronaut di Axiom. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengawaki misi masa depan tanpa astronot profesional di dalamnya karena itu akan membebaskan ruang untuk penumpang tambahan (berbayar), kata presiden Axiom Michael Suffredini pada konferensi pers awal tahun ini.

Kebijakan baru oleh NASA kemungkinan merupakan respons dari rencana misi tanpa pengawasan tersebut.

Roket United Launch Alliance Atlas V dengan pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Fasilitas Integrasi Vertikal ke landasan peluncuran di Space Launch Complex 41 menjelang misi Orbital Flight Test-2 (OFT-2), Rabu, 18 Mei , 2022 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. (AP/Joel Kowsky)Foto: Roket United Launch Alliance Atlas V dengan pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Fasilitas Integrasi Vertikal ke landasan peluncuran di Space Launch Complex 41 menjelang misi Orbital Flight Test-2 (OFT-2), Rabu, 18 Mei , 2022 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. (AP/Joel Kowsky)

Saat ini, ada lebih dari 200 pensiunan astronaut NASA yang masih hidup, menurut situs web badan tersebut. Meskipun belum diketahui berapa banyak yang bersedia memimpin misi perjalanan antariksa atau memenuhi persyaratan medis.

NASA sendiri berada di tengah kekurangan astronaut, korpsnya saat ini yang terdiri dari 44 astronaut adalah yang tersedikit sejak tahun 1970-an. Sebuah laporan agensi dari Januari mengatakan kurangnya astronaut NASA yang bekerja dapat memperumit misi masa depan ke ISS dan ke Bulan.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Ada yang Mengaku, Roket Siapa yang Menabrak Bulan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular