NASA Temukan Harta Karun, Semua Warga Bumi Bisa Kaya Raya

Redaksi, CNBC Indonesia
29 January 2023 13:45
Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)
Foto: Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA, badan antariksa Amerika Serikat, menemukan harta karun di luar angkasa. Harta karun di asteroid bernama Psyche 16 itu bisa membuat warga planet Bumi kaya raya.

Psyche 16 yang memiliki ukuran 226 kilometer disebut bernilai US$93 miliar berlokasi di sabuk Mars dan Jupiter. Materialnya terdiri atas besi nikel dan logam seperti emas serta platinum, sedangkan bahan penyusunnya adalah mineral silikat (tipe-S) atau senyawa berkarbon (tipe-C).

Sebuah laporan menyebutkan, Psyche 16 bernilai US$10 ribu kuadriliun. Sedangkan kabar lainnya mengatakan asteroid itu nilainya mencapai US$700 kuintiliun, dikutip dari Business Standard, Senin (8/8/2022).

Jika asteroid itu berhasil ditambang dan dibagikan kepada seluruh penduduk Bumi, setiap orang akan mengantongi miliaran dolar. Yakni dengan asumsi masyarakat di planet ini berjumlah 7,6 miliar orang, per orangnya akan mendapatkan US$93 miliar atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Sayangnya, penambangan asteroid bukanlah hal yang mudah. Hingga kini kepemilikan sumber daya luar angkasa masih ambigu menurut segi hukum.

"Ada beberapa celah dalam undang-undang, dan beberapa hal perlu diklasifikasi untuk memberikan kepastian lebih pada undang-undang saat ini," kata Direktur Program Sektor Swasta di Secure World Foundation, Ian Christensen kepada CNBC Internasional.

Masalah lainnya adalah belum ada otoritas tunggal yang bertanggung jawab soal sumber daya dari luar angkasa. Hingga kini, soal perizinan masih berasal dari pemerintah pihak yang melakukan aktivitas.

"Penegakan dilakukan oleh otoritas pemerintah nasional, namun otoritas luar angkasa khusus belum ada," jelasnya.

Sementara itu, aturan soal aktivitas antariksa yang diklaim paling komprehensif adalah Perjanjian Luar Angkasa PBB tahun 1967. Namun ternyata masih ada kebingungan antarnegera untuk kegiatan tersebut.

Analis sains dan teknologi Stratfor, Rebeca Keller menyatakan masih ada masalah terkait penggunaan sumber daya antariksa, yang dinilainya masih rancu. Bahkan menurutnya dapat diartikan dua arah serta dapat menimbulkan perdebatan.

"Pemerintah dan bahkan para ahli di bidang ini masih memperebutkan penggunaan yang tepat dari sumber daya ini dan itu tetap jadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab," kata Keller.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mesin Kepanasan, Roket NASA Batal Berangkat ke Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular