Ini Faktanya, NASA Buka Suara Soal Matahari Terbit dari Barat

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
20 July 2022 09:25
Hot air balloons, carrying tourists, rise into the sky at sunrise in Cappadocia, central Turkey, early Tuesday, Aug. 7, 2018.  Cappadocia has become a favourite site for tourists in hot-air balloons who can slowly drift above the cone-shaped rock formations and then float up over rippled ravines for breathtaking views over the region.(AP Photo/Emrah Gurel)
Foto: AP/Emrah Gurel

Jakarta, CNBC Indonesia - Terbitnya matahari dari barat sering dianggap sebagai tanda datangnya hari kiamat. Hal ini kian menjadi menakutkan ketika terdapat sebuah klaim postingan di Facebook yang menyebutkan matahari akan terbit dari barat.

Dalam sebuah unggahan berbahasa Thailand yang viral di Facebook, menyebut bahwa NASA menuliskan Matahari bakal terbit dari barat yang disebabkan oleh perputaran Bumi ke arah berlawanan. Unggahan foto dan narasi soal matahari terbit dari barat di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 15.000 kali sejak 14 Januari 2021.

"NASA mengkonfirmasi kemungkinan matahari terbit dari barat. Bumi berotasi ke arah yang berlawanan yang menyebabkan matahari terbit dari sisi barat!" bunyi teks tersebut dikutip dari AFP, Minggu (20/7/2022).

"Para peneliti percaya bahwa kita sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa kita ke akhir umat manusia dan mendekati hari kiamat," imbuhnya.

Menyusul hal itu, NASA buka suara terkait sebuah klaim yang menyebut matahari terbit dari barat. Lembaga itu menyebut tidak pernah mengeluarkan prediksi soal klaim tersebut.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat," kata Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA.

Dia menyebut fenomena pembalikan magnet memang benar terjadi dan nyata, bahkan sejumlah ilmuwan pernah mempelajarinya. Fenomena tersebut terdapat di planet tetangga Bumi, Venus yang melakukan rotasi dengan berputar ke belakang.

Sementara itu, lama Venus berotasi cukup lama yakni 243 hari dan waktu planet itu untuk mengitari Matahari setara dengan 225 hari di Bumi.

Ini membuat Matahari akan terlihat di permukaan di Venus hanya sebanyak dua kali selama setahun atau satu kali dalam 117 hari.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merinding! Cek Bocoran NASA Soal Matahari Terbit dari Barat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular