Terus Bertambah, Ini Daftar Terbaru Startup yang PHK Karyawan

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
26 July 2022 12:10
FILE - In this July 21, 2020 file photo, a man opens social media app 'TikTok' on his cell phone, in Islamabad, Pakistan. President Donald Trump said Saturday, Sept. 19, 2020 he’s given his “blessing” to a proposed deal between Oracle and Walmart for the U.S. operations of TikTok, the Chinese-owned app he’s targeted for national security and data privacy concerns. (AP Photo/Anjum Naveed, File)
Foto: AP/Anjum Naveed

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih bergulir dan menerpa berbagai startup, banyak di antaranya beroperasi di Indonesia.

Jumlah perusahaan rintisan atau startup yang melakukan PHK pun terus bertambah. Terbaru ada nama startup fesyen yang berkantor pusat di Singapura, Zilingo, dilaporkan telah melakukan PHK dengan anggota timnya di Filipina.

Kemudian di Indonesia, ada startup pencari indekos, Mamikos, yang dikonfirmasi telah melakukan PHK karyawan.

Daftar Startup yang Melakukan PHK

Berikut ini daftar terbaru startup yang melakukan PHK karyawan, dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (26/7/2022).

1. Zilingo

Co-founder & CEO, Zilingo Ankiti Bose. (Instagram @ankitibose)Foto: Co-founder Zilingo Ankiti Bose. (Instagram @ankitibose)

Zilingo, perusahaan fesyen business-to-business yang beroperasi di pasar Asia Tenggara, dilaporkan telah melakukan PHK dengan anggota timnya di Filipina. Di tengah pertarungan sengit antara investor utama, Sequoia Capital, dan mantan CEO, Ankiti Bose, Zilingo dilaporkan memberhentikan seluruh anggota tim di Filipina.

Menurut laporan Tech in Asia, usai PHK tim Zilingo yang tersisa di Filipina hanya 19 orang. Sebelumnya, Zilingo punya hingga 40 pegawai di Filipina.

2. Mamikos

Aplikasi pencari indekos ini juga memutuskan memberhentikan sejumlah karyawannya. Co-founder dan CEO Mamikos, Maria Regina Anggit mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan perusahaan melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur Mamikos lebih sehat dan berkelanjutan.

Selain itu alasan lainnya adalah melihat kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. "Upaya restrukturisasi ini dilakukan dengan adanya perubahan fokus yang salah satu dampaknya adalah pengurangan kapasitas karyawan atau layoff," ujar Maria dalam keterangan tertulis kepada CNBC Indonesia.

Maria tak menyebut jumlah karyawan yang terdampak kebijakan ini. Namun berdasarkan laman Linkedin Mamikos, total pegawai perusahaan sekitar 426 orang.

3. TikTok

Laporan Wired menyebutkan sejumlah karyawan diberitahu akan kehilangan pekerjaan dan dijadwalkan diundang ke bagian SDM dalam beberapa minggu ke depan. Kebijakan PHK dan penutupan beberapa peran kosong terjadi di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Inggris.

David Ortiz, salah satu karyawan eksekutif awal di luar China, mengumumkan di laman Linkedin-nya meninggalkan perusahaan. Alasan perannya dihilangkan akibat bagian dari upaya reorganisasi yang jauh lebih besar.

Juru bicara Tiktok, Anna Sopel mengatakan perusahaan sering melakukan penyesuaian pada stafnya. Ini dilakukan perusahaan dalam rangka mendukung tujuannya.

"Ada sejumlah kecil peran pada tim operasi dan pemasaran yang berubah fokus, yang tidak bisa disebut 'restrukturisasi seluruh perusahaan'," kata dia. Namun Sopel menolak menjelaskan soal Ortiz yang merujuk pada upaya reorganisasi lebih besar.

4. Lummo

Amazon founder Jeff Bezos and Lauren Sanchez pose at the LACMA Art+Film Gala in Los Angeles, California, U.S. November 6, 2021. REUTERS/Mario AnzuoniFoto: REUTERS/MARIO ANZUONI
Amazon founder Jeff Bezos and Lauren Sanchez pose at the LACMA Art+Film Gala in Los Angeles, California, U.S. November 6, 2021. REUTERS/Mario Anzuoni

Startup fintech yang didukung Jeff Bezos, Lummo (sebelumnya dikenal sebagai BukuKas) dikabarkan melakukan PHK kepada stafnya. Perusahaan juga menghentikan ekspansi LummoSHOP, layanan yang memungkinkan pedagang offline untuk mendirikan toko online.

Kabarnya sekitar 100 karyawan dilaporkan telah kehilangan pekerjaan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Keputusan diambil karena situasi ekonomi global yang berdampak pada ekosistem startup dan akses sulit ke modal.

5. iPrice

Platform e-commerce Asia Tenggara ini juga memberhentikan 20% stafnya. PHK terjadi hanya berselang tiga bulan setelah perusahaan mengumumkan investasi US$5 juta dari Konglomerat Jepang Itochu Corporation dan KDDI Corporation.

"Dalam lingkungan ekonomi yang tidak menentu saat ini, penting untuk fokus pada produk inti perusahaan," kata Co-founder iPrice Group David Chmelař, dikutip dari Marketing Interactive.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Banyak Startup 'Terkena' PHK Karyawan, Cek Daftarnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular