
Imbas Ancaman Resesi, Kini Startup Mamikos PHK Pegawai

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan startup belum juga usai. Kali ini giliran aplikasi pencari indekos, Mamikos, yang terkena gelombang badai PHK.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Co-founder dan CEO Mamikos, Maria Regina Anggit. Ia mengatakan, Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan berkelanjutan atau sustain.
Dan lagi-lagi yang menjadi pertimbangan Mamikos adalah kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini.
"Upaya restrukturisasi ini dilakukan dengan adanya perubahan fokus yang salah satu dampaknya adalah pengurangan kapasitas karyawan atau layoff," ujar Maria dalam keterangan tertulis kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/7/2022).
Kendati demikian ia tak menyebut jumlah pasti karyawan yang dirumahkan. Menurut laman LinkedIn Mamikos, jumlah karyawan mereka ada sekitar 426 orang.
Adapun bagi yang terdampak, Mamikos menjanjikan untuk memenuhi hak karyawan secara penuh dan memberikan tambahan dukungan seperti pesangon yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan berlaku, keuntungan kesehatan yang diperpanjang, bantuan pencarian pekerjaan sampai dengan 3 bulan ke depan.
Ia menegaskan bahwa tidak ada layanan Mamikos yang ditutup dan mereka pastikan layanan baik ke pemilik kos dan pengguna Mamikos akan tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya Mamikos mencatat kenaikan permintaan sewa kamar lebih dari 125% pada kuartal I 2022. Terdapat lebih dari 5 juta chat yang masuk melalui platform Mamikos dengan 7 juta pencari kos setiap bulannya.
Startup proptech ini mengaku memiliki 200.000 mitra di 150 kota/kabupaten di seluruh Indonesia yang menawarkan hingga 3 juta kamar kos.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terus Bertambah, Ini Daftar Terbaru Startup yang PHK Karyawan