Laba Startup Bandung Ini Setara Decacorn, Apa Rahasianya?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia

21 July 2022 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup yang bergerak di bidang aqua-tech, e-Fishery disebut sudah memiliki omzet tinggi setara dengan perusahaan bertitel decacorn. Co-founder dan Managing Partner Northstar Advisory, Patrick Walujo mengatakan bisnis perusahaan terus berkembang pesat dan memberikan dampak pada petambak ikan.

Dalam sebuah acara, Patrick berbicara pertemuan pertamanya dengan pendiri e-Fishery, Gibran Huzaifah yang baru menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kala itu, dia menjelaskan ide membuat alat dengan sensor untuk memberi makan ikan sesuai dengan pergerakannya.

Meski pada awalnya sempat ragu dengan alat tersebut, tetapi Patrick akhirnya memberikan pendanaan. Dia mengungkapkan mulai kagum pada ide yang dilontarkan itu.

Baca:

Diam-diam Sinar Mas Bangun Ekosistem Digital Raksasa

"Tapi karena saya begitu kagum ide seperti ini dan semangat luar biasa, saya ikut kasih pendanaan sedikit. Supaya saya bisa ikuti perkembangannya seperti apa," kata Patrick.

"Pada perjalanannya, bisnis berkembang dengan sangat cepat. Paling penting lagi impact diberikan kepada petani iklan".

Patrick mengatakan saat ini laba e-Fishery telah melampaui salah satu raksasa ride hailing Gojek. "Pendapatan omzetnya bulan terakhir dikali 12 udah Rp 4 triliun bisnisnya profitable. Jauh lebih profitable dari Gojek," kata Patrick.

Baca:

Rentetan Startup yang Dibeking Northstar, Investor Awal Gojek

Bukan hanya itu, banyak nama besar yang kepincut dengan e-Fishery dan memberikan pendanaan misalnya Sequoia, Temasek, dan Softbank.

Seiring berjalannya waktu, e-Fishery juga terus berkembang. Mulai dari memberikan modal kerja hingga membeli ikan hasil petambang penggunanya untuk nantinya dijual kembali.

Patrick juga menambahkan jika bisnis yang dijalankan e-Fishery asli Indonesia. Sebab tidak ditemukan bisnis serupa yang bisa sukses.

"Melihat negara-negara lain, India dan China sebetulnya bisnis seperti ini yang sukses. Ternyata enggak ada ini bisnis model asli 100% bisnis model di Indonesia," kata Patrick.