
Sederet Startup Indonesia yang Pendirinya Sudah 'Move On'

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia perusahaan rintisan adalah dunia yang dinamis dan cepat berubah. Ada banyak kejadian juga yang terjadi, salah satunya banyak startup dari tingkat unicorn sampai decacorn ditinggalkan oleh para founder-nya.
Ada beberapa pendiri startup yang bertahan di dewan komisaris perusahaan yang ia rintis, sebagai salah satu pemegang saham. Namun, ada juga yang sudah tidak terlibat sama sekali dan move on ke proyek selanjutnya.
Sebut saja Uber yang ditinggal sang pendiri pada akhir 2019 lalu. Pendiri sekaligus mantan CEO Uber, Travis Kalanick mengundurkan diri dari jajaran dewan eksekutif perusahaan per 31 Desember 2019. Ia memilih hengkang dari perusahaan yang telah ia dirikan untuk fokus pada bisnis barunya dan kegiatan filantropis.
Sebelumnya Travis Kalanick dipaksa keluar sebagai CEO Uber dan digantikan oleh Dara Khosrowshahi melalui aksi pemegang saham dengan dukungan dewan, pada 2017. Pun demikian ia masih menduduki posisi dewan direksi.
Selain kisah Kalanick, perusahaan lokal juga banyak fenomena serupa, ada Bukalapak, Gojek, dan TaniHub yang pendirinya sudah tidak aktif di perusahaan. Siapa saja? Dirangkum CNBC Indonesia berikut selengkapya:
1. Bukalapak
![]() |
Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk mundur dari jabatannya pada Desember 2019 lalu. Keputusan tersebut sudah didiskusikan bersama oleh para pemegang saham dan dua co-founder lainnya. Adapun co-founder Bukalapak lainnya adalah Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Dan tahun berikutnya, tepatnya pada Maret dan Juni 2020 kedua founder Bukalapak, Nugroho dan Fajrin juga ikut meninggalkan perusahaan. Bukalapak saat itu mengonfirmasi bahwa Fajrin Rasyid telah hengkang dan pindah ke Telkom. Dengan demikian kini tak satu pun dari tiga pendiri Bukalapak yang bertahan di perusahaan rintisan berstatus unicorn tersebut.
Zaky dan Nugroho, yang akrab dipanggil Xinuc, kini aktif mencari pendiri perusahaan baru untuk mereka modali lewat perusahaan modal ventura Init-6.
2. Gojek
![]() |
Nadiem Makarim sempat membuat heboh saat ia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019 lalu. Ia pun memilih untuk meninggalkan Gojek, startup yang dibesarkannya selama 10 tahun.
Ia mengaku sebenarnya sedih meninggalkan Gojek, perusahaan startup ride-hailing [berbagi tumpangan] yang kini sudah berstatus decacorn atau bervaluasi US$10 miliar.
"Saya akan ucapkan beberapa patah kata untuk para driver dan keluarga saya di Gojek. Saya juga sangat sedih meninggalkan keluarga saya, mereka para driver itu. Dengan berat hati saya meninggalkan Gojek, mereka kayak anak saya, keluarga saya," kata Nadiem kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Rekan Nadiem dalam membangun Gojek dari nol, Kevin Aluwi, juga telah hengkang dari jajaran eksekutif Gojek. Kevin menyatakan ingin fokus membangun bisnis di bidang web3, climate tech, dan gaming.
Meskip tidak lagi menjadi pengambil keputusan di Gojek, Kevin tetap dipercaya menjadi salah satu anggota Dewan Komisaris GoTo, induk usaha Gojek, dan Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama.
3. Tanihub
![]() |
Pendiri TaniHub, Pamitra Wineka sudah tak lagi menjabat Chief Executive Officer. Ini terlihat dalam laman LinkedIn, tercatat dia sudah tak menjabat sejak Juni 2022.
Pamitra diketahui menjadi CEO TaniHub sejak Mei 2021 dan bertahan hingga 1 tahun 2 bulan kemudian. Di TaniHub dia juga menuliskan jabatan Presiden dan Co-Founder. Ini dilakoninya sejak September 2016 hingga April 2021.
Pendiri TaniHub lainnya, Ivan Arie Sustiawan juga sudah meninggalkan perusahaan yang ia rintis. Dia mendirikan venture capital (CV) sendiri bernama Tunnelerate yang menargetkan pendanaan untuk startup tanah air di tahap awal.
Ivan meninggalkan jabatannya sebagai CEO TaniHub dan TaniFund sejak tahun lalu. Saat itu, posisinya sebagai CEO digantikan oleh Pamitra.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Startup Terkenal yang Sudah Ditinggal Pendirinya