
Cerita Pilu Karyawan JD.ID yang Pekan Ini Tutup Order

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, JD.ID hanya menyisakan beberapa orang pegawai hingga layanan resmi tutup. Sebelumnya perusahaan telah mengumumkan akan menghentikan menerima pesanan 15 Februari dan resmi menutup layanan pada 31 Maret 2023.
Tahun lalu, JD.ID diketahui melakukan dua kali PHK yang hanya berselang tujuh bulan. Pertama pada Mei 2022 dan disusul Desember 2022.
Menurut mantan karyawan, penutupan layanan secara permanen telah terdengar sejak September 2022. Saat itu, manajer telah mengatakan akan ada pemangkasan jumlah karyawan secara massal dan berujung pada keputusan menutup layanan.
Rumor penutupan sebenarnya telah terdengar sejak awal tahun lalu, ungkap mantan karyawan JD.ID. Namun kian kencang saat bulan September lalu saat PHK bulan Desember dan sejumlah cabang yang telah tutup.
Mantan karyawan itu kepada CNBC Indonesia mengaku telah di-PHK sejak Desember. Bekas timnya, Marketing hanya sebelumnya berjumlah 80 orang kini hanya tersisa 20 orang.
Setelah PHK bulan Desember lalu, dia menjelaskan hanya ada 2-3 orang per tim. Menurutnya mereka yang tersisa disiapkan hingga layanan tutup.
"Per tim rata-rata hanya tinggal 2 sampai 3 orang [setelah PHK Desember]. Memang sengaja disisain buat sampai tutup," kata dia yang enggan dicantumkan identitas aslinya pada CNBC Indonesia pekan lalu.
Resign atau PHK
Bulan Desember 2022 lalu, PHK JD.ID berdampak pada 200-an atau 30% total pegawainya. Seorang sumber yang terkena efisiensi saat itu mengatakan perusahaan memberi dua pilihan yakni PHK atau resign.
"Kalau pilih resign, dapat pesangon yang lebih besar," ujarnya yang akhirnya memilih resign.
Dia yang telah bekerja selama setahun menjelaskan mendapatkan 2 kali gaji penuh sesuai masa kerja. Gaji bulan Desember juga dibayarkan penuh, meski sudah tak aktif bekerja sejak minggu pertama.
![]() |
Selain itu, JD.ID memberikan gaji hingga 16 Januari 2023, THR dan bonus akhir tahun. "Efektif terhitung resign pas 16 Januari 2023," ujar dia.
Proses PHK juga dinilai cukup kondusif. Para karyawan dikumpulkan melalui townhall dan diumumkan akan terjadi PHK.
Mereka yang terkena PHK akan mendapatkan email. Esok harinya, para karyawan tersebut bertemu terkait prosedur PHK atau resign dengan tim HR.
Terkait PHK, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menjelaskan langkah itu sebagai upaya menjawab tantangan perubahan bisnis yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan. Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," kata Setya dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tutup Permanen, Siapa Sebenarnya Pemilik JD.ID?