Daftar Terbaru Startup PHK Karyawan, Banyak yang Terkenal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 22/07/2022 09:20 WIB
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih melanda sejumlah perusahaan dunia termasuk di Indonesia. Terbaru adalah TikTok yang dilaporkan memangkas karyawannya dan berdampak di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa serta Inggris.

Nama lain yang juga melakukan PHK adalah Mamikos, Mobile Premier League, hingga Stoqo. Berikut sejumlah perusahaan yang memberhentikan karyawannya, dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (22/7/2022):

1. TikTok PHK global

Laporan Wired menyebutkan sejumlah karyawan diberitahu akan kehilangan pekerjaan dan dijadwalkan diundang ke bagian SDM dalam beberapa minggu ke depan. Kebijakan PHK dan penutupan beberapa peran kosong terjadi di Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Inggris.


David Ortiz, salah satu karyawan eksekutif awal di luar China, mengumumkan di laman Linkedin-nya meniggalkan perusahaan. Alasan perannya dihilangkan akibat bagian dari upaya re-organisasi yang jauh lebih besar.

Juru bicara Tiktok, Anna Sopel mengatakan perusahaan sering melakukan penyesuaian pada stafnya. Ini dilakukan perusahaan dalam rangka mendukung tujuannya.

"Ada sejumlah kecil peran pada tim operasi dan pemasaran yang berubah fokus, yang tidak bisa disebut 'restrukturisasi seluruh perusahaan'," kata dia. Namun Sopel menolak menjelaskan soal Ortiz yang merujuk pada upaya re-organisasi lebih besar.

2. Mamikos terimbas resesi

Aplikasi pencari indekos ini juga memutuskan memberhentikan sejumlah karyawannya. Co-founder dan CEO Mamikos, Maria Regina Anggit mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan perusahaan melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur Mamikos lebih sehat dan berkelanjutan.

Selain itu alasan lainnya adalah melihat kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. "Upaya restrukturisasi ini dilakukan dengan adanya perubahan fokus yang salah satu dampaknya adalah pengurangan kapasitas karyawan atau layoff," ujar Maria dalam keterangan tertulis kepada CNBC Indonesia.

Maria tak menyebut jumlah karyawan yang terdampak kebijakan ini. Namun berdasarkan laman Linkedin Mamikos, total pegawai perusahaan sekitar 426 orang.

3. Mobile Premier League hengkang dari RI

Mobile Premier League, platform game dan turnamen, memutuskan menutup bisnisnya di Indonesia. Alasannya karena adanya perlambatan ekosistem akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, MPL juga dilaporkan memberhentikan 100 orang pegawai atau 10% dari total pekerjanya. Pegawai yang terdampak dijanjikan mendapatkan pesangon lengkap dan manfaat lainnya. Perusahaan asal Bengaluru, India itu juga dilaporkan menghapus produk streaming-nya di aplikasi MPL.

"Beberapa bulan terakhir ini gila. Filosofi pertumbuhan dengan segala cara sekarang terbalik. Saat ini pasar menghargai pertumbuhan yang menguntungkan daripada pertumbuhan dengan segala cara," kata pendiri MPL Sai Srinivas dan Shubh Malhotra.

4. Stoqo tutup

Startup yang memasok bahan makanan segar ini diketahui telah menutup operasionalnya pada 22 April 2020 dengan alasan pandemi. Menurut laporan pegawai Stoqo mencapai 250 orang. Berbagai investor juga telah mendanai perusahaan termasuk Alpha JWC Ventures, Mitra Accel, Insignia Ventures Partners dan Monk's Hill Ventures.

"Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa STOQO telah berhenti beroperasi," tulis perusahaan dalam website-nya.

5. Shopee rem ekspansi

Shopee dikabarkan melakukan PHK skala besar di beberapa pasar utama. Keputusan untuk melaksanakan kebijakan PHK, menurut beberapa sumber CNBC Indonesia, telah diumumkan kepada karyawan dalam pertemuan town hall secara global.

Dalam memo internal yang dikutip oleh The Straits Times pada Selasa (14/6/2022), CEO Shopee Chris Feng, menyatakan bahwa pihaknya "membuat beberapa penyesuaian untuk mengoptimalkan operasi kami di segmen dan pasar tertentu".

"[Mengingat] ketidakpastian yang meningkat pada ekonomi yang lebih luas, kami percaya akan bijaksana melakukan penyesuaian yang sulit namun penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan sumber daya kami," kata Feng dalam memo yang sama.

Beruntung, karyawan di Indonesia tidak terimbas. Shopee Indonesia mengirim pernyataan dari Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja. Dia memastikan langkah penyesuaian yang dilakukan Shopee tidak berdampak pada Indonesia.

"Langkah penyesuaian yang diambil pada segmen dan pasar tertentu, dipastikan tidak melibatkan Shopee Indonesia," kata Handhika, dikutip dari keterangan resminya yang disebarluaskan pada Rabu (15/6/2022).

6. Lummo pilih fokus

Startup fintech yang didukung Jeff Bezos, Lummo (sebelumnya dikenal sebagai BukuKas) dikabarkan melakukan PHK kepada stafnya. Perusahaan juga menghentikan ekspansi LummoSHOP, layanan yang memungkinkan pedagang offline untuk mendirikan toko online.

Kabarnya sekitar 100 karyawan dilaporkan telah kehilangan pekerjaan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Keputusan diambil karena situasi ekonomi global yang berdampak pada ekosistem startup dan akses sulit ke modal.

7. iPrice PHK 20% pegawai

Platform e-commerce Asia Tenggara ini juga memberhentikan 20% stafnya. PHK terjadi hanya berselang tiga bulan setelah perusahaan mengumumkan investasi US$5 juta dari Konglomerat Jepang Itochu Corporation dan KDDI Corporation.

"Dalam lingkungan ekonomi yang tidak menentu saat ini, penting untuk fokus pada produk inti perusahaan," kata Co-founder iPrice Group David Chmelař, dikutip dari Marketing Interactive.

8. Pahamify buat heboh medsos

Startup sektor pendidikan ini juga disebut melakukan adaptasi pada situasi ekonomi saat ini. "Kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis kami yang mengharuskan kami untuk berpisah dengan beberapa karyawan kami," kata CEO Syarif Rousyan Fikri.

"Setelah mengevaluasi bisnis kami, kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis kami yang mengharuskan kami untuk berpisah dengan beberapa karyawan kami yang luar biasa".

Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak atas keputusan PHK tersebut.

Beberapa saat setelah mengumumkan PHK, Pahamify sempat membuat heboh dengan mengirim pesan perpisahan di akun Instagramnya. Setelah 1 hari tidak merespons pertanyaan media, Pahamify kemudian mengirim pernyataan bahwa mereka masih beroperasi dan pesan itu tidak terkait rencana tutup.


(npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Cuan & Tak Bakar Uang, Kunci Startup Tarik Investasi 2025