
Maaf Kripto Lovers. Crypto Winter kayaknya Masih Terjadi

Beberapa analis melihat bahwa pola Bitcoin masih membentuk tren bearish, sehingga penurunan harga masih akan berlanjut.
"Pasar masih cenderung berada dalam tren bearish yang sudah dimulai sejak Mei lalu. Sepertinya hal itu dalam mode empat langkah ke bawah dan satu langkah ke atas saat ini," kata Eddie Tofpik, kepala analisis teknikal di ADM Investor Services International, dilansir dari Reuters.
Dengan menggunakan indikator Fibonacci Retracement, Bitcoin kini berada di titik support moderat antara US$ 19.500 dan US$ 20.000, seperti yang diungkap oleh Patrick Reid, salah satu pendiri konsultan FX Prinsip Adamis.
![]() Teknikal Bitcoin (Fibonacci Retracement) |
Sementara itu menurut Olszewicz, level support Bitcoin berikutnya berada di US$ 12.000, di mana titik ini belum tersentuh oleh Bitcoin dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Pasar kripto memang tidak bisa dianalisis menggunakan analisa fundamental, tetapi dapat dianalisis menggunakan analisa teknikal.
Meski dalam jangka pendek analisa teknikal sulit terjadi, tetapi dalam jangka panjang, analisa ini terbukti terjadi di Bitcoin.
Misalnya, analis sempat melihat bahwa Bitcoin menyentuh garis death-cross pada 10 Desember tahun lalu dan analis tersebut meramalkan penurunan Bitcoin yang terjadi. Pada awal Januari lalu, MA 200 hari membuktikan resistensi yang kuat.
Metode seperti itu juga membawa bahaya, seperti yang dibuktikan tahun ini ketika kejatuhan stablecoin Terra yakni TerraUSD (UST) dan token pasangannya yakni Terra Luna (LUNA), kemudian perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) Three Arrows Capital (3AC), menyebabkan crash di semua cryptocurrency.
Di lain sisi, data perdagangan spot kripto di beberapa bursa kripto terpantau ambles 27,5% pada Juni lalu menjadi US$ 1,41 triliun, di mana hal ini merupakan level terendah sejak Desember 2020, menurut data dari perusahaan riset CryptoCompare.
"Kepercayaan telah keluar dari pasar secara besar-besaran," ujar Reid.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/roy)[Gambas:Video CNBC]