Misterius! NASA Hilang Kontak Pesawat Antariksa Menuju Bulan

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
06 July 2022 14:35
People watch on a video screen as the spaceship InSight, NASA's first robotic lander dedicated to studying the deep interior of Mars, lands on the planet's surface after a six-month journey, in Times Square in New York City, U.S., November 26, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: Orang-orang bereaksi ketika mereka menonton di layar video pesawat ruang angkasa InSight, pendarat robot pertama NASA yang didedikasikan untuk mempelajari bagian dalam Mars. REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) kehilangan kontak dengan pesawat ruang angkasa Cislunar Autonomous Positioning System Technology Operations and Navigation Experiment (Capstone).

Wahana antariksa NASA seberat 25 kilogram itu dilaporkan berhenti berkomunikasi dengan stasiun pada Senin (4/7), tak lama setelah berhasil dikerahkan dari pesawat ruang angkasa Foton Rocket Lab dan memulai perjalanan panjangnya ke Bulan.

"Tim pesawat ruang angkasa saat ini sedang bekerja untuk memahami penyebabnya dan membangun kembali kontak," kata juru bicara NASA Sarah Frazier, dikutip dari Space, Rabu (6/7/2022).

Menurut Frazier, tim NASA memiliki data lintasan yang baik untuk pesawat ruang angkasa berdasarkan stasiun di darat dan sebagian kedua yang melewati Deep Space Network.

Misi tersebut juga memiliki bahan bakar yang cukup untuk menunda manuver koreksi lintasan pasca-pemisahan awal selama beberapa hari.

Diluncurkan di atas Rocket Lab Electron pada 28 Juni dan menghabiskan hampir satu minggu di orbit Bumi, berputar semakin jauh dari planet melalui pembakaran mesin Foton sesekali.

NASA engineers in the space flight operation facility at NASA's Jet Propulsion Laboratory (JPL) keep watch as the spaceship InSight, NASA's first robotic lander dedicated to studying the deep interior of Mars, prepares to land on the plant, from Pasadena, California, U.S. November 26, 2018.   Al Seib/Pool via REUTERSFoto: Insinyur NASA di fasilitas operasi penerbangan ruang angkasa di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA (Al Seib/Pool via REUTERS)

Misi tersebut mencatat dua tonggak besar sebelumnya yakni The Photon, di mana ia menembakkan mesinnya untuk terakhir kali, mempercepat Capstone keluar dari orbit Bumi dan menuju ke bulan.

Tak lama kemudian, cubesat seukuran oven microwave berhasil dipisahkan dari bus pesawat ruang angkasa dan mulai terbang bebas.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Capstone akan menempuh rute yang panjang dan berputar ke bulan, dan meluncur ke orbit lingkaran halo yang hampir berada di sekitar satelit alami Bumi pada 13 November.

Tujuan utama misi ini adalah menguji stabilitas orbit elips, yang telah dipilih NASA untuk stasiun luar angkasa Gateway-nya, bagian penting dari program eksplorasi bulan Artemis badan tersebut.

Capstone juga akan melakukan beberapa tes navigasi dan komunikasi selama berada di orbit bulan. Di mana uji coba terakhir dilakukan Lunar Reconnaissance Orbiter NASA, yang telah mengelilingi bulan sejak 2009.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ilmuwan Bercocok Tanam Pakai Tanah Bulan, Hasilnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular