NASA Temukan Harta Karun, Warga Bumi Bisa Kaya Raya!

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 July 2022 08:10
Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers) Foto: Asteroid Psyhe 16. (Photo : Photo Courtesy of NASA/Newsmakers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penduduk Bumi bisa jadi kaya raya. Ini berkat temuan harta karun berbentuk asteroid oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA yang bernilai US$93 miliar.

Asteroid Psyche 16 berada di sabuk Mars dan Jupiter, dengan jarak sekitar 370 juta kilometer dari Bumi. Obyek tersebut berukuran 226 kilometer atau seluas Virginia Barat di AS.

Material asteroid terdiri atas besi nikel dan logam seperti emas serta platinum. Sementara bahan penyusun berbeda dengan biasanya yakni mineral silikat (tipe-S) atau senyawa berkarbon (tipe-C).

Dari sebuah laporan, asteroid tersebut bernilai mencapai US$10 ribu quadriliun. Bahkan kabar lain menyebutkan mencapai US$700 quintiliun, dikutip dari Business Standard, Senin (4/7/2022).

Dengan asumsi jumlah masyarakat Bumi sebanyak 7,6 miliar, diperkirakan satu orang bisa mengantongi US$93 miliar jika asteroid tersebut berhasil ditambang.

Namun tampaknya tak mudah untuk membawa hasil asteroid itu ke Bumi. Karena kepemilikan sumber daya di antariksa dari segi hukum dan beberapa masih bersifat ambigu.

"Ada beberapa celah dalam undang-undang, dan beberapa hal perlu diklasifikasi untuk memberikan kepastian lebih pada undang-undang saat ini," kata Direktur Program Sektor Swasta di Secure World Foundation, Ian Christensen kepada CNBC Internasional.

Selain itu juga belum ada otoritas tunggal yang memiliki bertanggung jawab mengenai sumber daya yang berada di luar angkasa. Izin tersebut, hingga saat ini, berasal dari pemerintah pihak yang melakukan aktivitas.

"Penegakan dilakukan oleh otoritas pemerintah nasional, namun otoritas luar angkasa khusus belum ada," jelasnya.

Aturan terkait aktivitas antariksa yang diklaim paling komprehensif berasal dari Perjanjian Luar Angkasa PBB tahun 1967. Namun masih ada kebingungan antarnegara untuk kegiatan tersebut.

Analis sains dan teknologi Stratfor, Rebeca Keller mempersoalkan penggunaan sumber daya antariksa masih rancu. Bahkan menurutnya dapat diartikan dua arah serta menimbulkan perdebatan.

"Pemerintah dan bahkan para ahli di bidang ini masih memperebutkan penggunaan yang tepat dari sumber daya ini dan itu tetap jadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab," kata Keller.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

NASA Warning Asteroid Raksasa Dekati Bumi Jelang Lebaran!


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading