5 Startup yang Sahamnya Dipegang Astra, Ada Unicorn?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten dengan nilai kapitalisasi pasar besar makin gencar untuk melakukan ekspansi bisnis ke dunia digital, termasuk PT Astra International Tbk (ASII) yang tercatat terlibat dalam pendanaan sejumlah startup.
Astra diketahui banyak menyuntik perusahaan rintisan atau startup di berbagai industri, mulai dari ride-hailing, health tech, hingga startup bahan pangan.
Dengan berinvestasi ke sektor yang pertumbuhannya tinggi, Astra berharap atas imbal hasil yang besar di kemudian hari.
Alasan para perusahaan raksasa banyak yang menyuntik startup, selain memburu growth yang tinggi secara anorganik juga dilakukan untuk melakukan diversifikasi bisnis.
Berikut ini daftar startup yang mendapat aliran pendanaan dari Astra.
1. Gojek
Pada Februari 2018, ASII tercatat mengucurkan dana segar senilai US$ 150 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) ke startup decacorn Gojek. Kemudian setahun berselang ASII juga dikabarkan kembali berpartisipasi ke dalam pendanaan seri F Gojek dengan mengucurkan dana hingga US$ 100 juta (sekitar Rp 1,5 triliun).
Gojek dan Tokopedia kemudian resmi bergabung dan muncul dengan entitas baru yang bernama GoTo. Aksi korporasi ini ketika itu menciptakan perusahaan dengan valuasi hampir mencapai US$ 20 miliar. Kini, saham GoTo diperdagangkan di BUrsa Efek Indonesia.
2. Halodoc
Daya tarik startup telemedicine Halodoc memang luar biasa. Diketahui pada April 2021, Astra menyuntikkan dana sekitar US$ 35 juta atau setara Rp 523 miliar di Halodoc.
Menurut Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, investasi Grup Astra itu sejalan dengan upaya digitalisasi yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
"Halodoc platform layanan kesehatan mempunyai misi mengatasi ketimpangan layanan kesehatan, bisnis case jelas dan tujuan baik," ujar Djony, saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra beberapa waktu yang lalu.
Dengan masuknya Astra, maka saat ini investor utama Halodoc bertambah menjadi menjadi empat investor. Tiga lainnya adalah Allianz X, dan dua perusahaan asal Singapura, UOB Venture dan Clermont Group.
3. Sayurbox
Di bulan sebelumnya, tepatnya Maret 2021, Astra lebih dulu menyuntikkan modal sebesar US$ 5 juta atau setara dengan Rp 74 miliar di Sayurbox.
Di Sayurbox, Astra akan menjadi investor utama bersama dengan Patamar Capital. Perusahaan rintisan ini didirikan pada 2016 sebagai platform e-commerce yang menjual buah dan sayur segar dari petani langsung.
"Sayurbox, e-commerce, ini juga bisnis case yang baik," ujar Djony.
4. Mapan
Baru-baru ini Astra kembali menyuntikan dana di startup fintech arisan, Mapan. Anak usaha Astra International, Astra Digital Internasional dan Patamar Capital memimpin pendanaan seri A US$ 15 juta atau sekitar Rp 224,5 miliar Mapan.
Pendanaan ini juga diikuti oleh sejumlah perusahaan lain seperti BRI Ventures, SMDV, Blibli, Prasetia Dwidharma, dan perusahaan Ventura global, Flourish Ventures dan 500 Global.
Menurut website resmi, Mapan adalah sebuah perusahaan berbasis komunitas digital yang memiliki misi untuk meningkatkan akses, derajat, dan pendapatan masyarakat Indonesia.
5. AstraPay
AstraPay baru diluncurkan pada kuartal ketiga 2021. Ia merupakan aplikasi pembayaran digital yang tumbuh dalam ekosistem Astra, dengan mempunyai value proposition yang khas yakni dengan mengandalkan kebutuhan transportasi dan mobilitas.
Pada saat RUPS Tahunan April 2022, jumlah pengguna layanan keuangan dan dompet digital ini telah tembus 4,4 juta per akhir Maret 2022. Jumlah ini diperkirakan terus naik seiring tingginya target pengguna platform yang sudah ditentukan perusahaan.
Berdasarkan data perusahaan, pada periode yang sama nilai transaksi kotor AstraPay sudah mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan sejak akhir 2021.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Bodong Dibeli Rp 2,6 Triliun, Bank Wall Street Ketipu