Green Economic Forum 2022
Terapkan Green Economic, Industri Telekomunikasi Butuh Ini

Jakarta, CNBC Indonesia, Presiden Direktur Biznet, Adi Kusuma mengungkapkan salah satu permasalahan industri telekomunikasi dalam menerapkan green economic salah satunya terkait lahan. Lahan besar sangat dibutuhkan industri untuk memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.
Seperti diketahui, selama ini pemakaian panel surya dianggap sebagai sumber energi yang demokratis, karena secara teoritis dapat diakses oleh seluruh penduduk, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Indonesia juga diunggulkan karena memiliki posisi geografis yang tepat berada di khatulistiwa, sehingga menerima paparan cahaya Matahari yang konstan selama satu tahun.
"Keterbatasan lahan mungkin juga critical. Kita sudah mulai evaluasi untuk gunakan solar panel karena itu yang bisa dan dapat tersedia di daerah-daerah," kata Adi dalam acara Green Economic Forum di CNBC Indonesia, Kamis (30/6/2022).
Adi menambahkan, peran industri telekomunikasi juga cukup besar dalam mendorong pecapaian net zero emission. Khususnya untuk data center yang membutuhkan power besar.
Perusahaan sendiri lanjutnya, untuk data center paling besar ada di rooftop. Sehingga butuh alternatif sumber power yang ramah lingkungan, yakni solar panel.
"Tapi kalau jumlah power besar perlu suport pemerintah atau PLN untuk supply kebutuhan besar itu," terangnya.
Untuk itu, ia berharap ada sebuah insentif yang diberikan pemerintah untuk mendorong peran industri dalam menerapkan green economic.
"Karena kalau dihitung menggunakan solar panel perlu waktu, mungkin ada insentif agar bisa dipercepat, tentunya dari swasta akan akselerasi," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Schneider Punya Teknologi Electricity 4.0, Apa itu?
(dpu/dpu)