PHK Massal, 15.000 Karyawan Startup Dipangkas di Mei

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
30 May 2022 17:55
Gambar Cover, Ancaman PHK Karyawan di Startup
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena startup lakukan efisiensi dengan melakukan Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan demi mengurasi biaya operasional tak cuma terjadi di Indonesia tetapi secara global.

Fenomena ini karena startup yang bergantung pendanaan dari investor (fundrising) untuk mengoperasikan bisnis yang merugi, diprediksi akan kesulitan untuk mendapatkan pendanaan segar hingga 2 tahun karena faktor perang Rusia dan Ukraina dan kondisi ekonomi makro global yang dihantui lonjakan inflasi.

Jika di Indonesia dikabarkan Zenius, JD.ID, hingga LinkAja melakuakan PHK karyawan, startup global seperti Vtex, Paypal hingga Snap juga melakukannya. Kabarnya startup di sektor teknologi di beberapa negara memangkas total lebih dari 15 ribu pekerjanya di bulan Mei ini, ungkap laporan agregator layoff.fyi.

Berikut daftar startup yang mengambil keputusan melakukan PHK pada karyawannya, dikutip dari Tech Crunch, Senin (30/5/2022):

Vtex

Platform e-commerce ini mengumumkan menghentikan 193 orang atau 13% dari tim. "Dunia berubah dengan cepat dan kita perlu beradaptasi," kata pendiri serta co-CEO Geraldo Thomas dan Mariano Gomide de Faria.

"Keputusan untuk mengurangi tenaga kerja kami diambil sebagai pertimbangan strategi seputar struktur organisasi apa yang bsia memberikan prioritas kami yang disesuaikan".

Vtex mengklaim tidak ada rencana PHK lagi dan tidak akan memotong investasi pada pengembangan bakat mereka. Pada mereka yang terdampak kebijakan ini, perusahaan menyusun opt-in public spreadsheet untuk membagikan pegawai tersebut sedang mencari pekerjaan.

Paypal

Paypal memberhentikan 83 karyawan dari jumlah staf perusahaan lebih dari 30 ribu pegawai. PHK ini dilakukan seminggu sebelum perusahaan fintech itu menutup kantornya di San Fransisco.

Soal keputusan PHK, Paypal mengatakan,"terus mengevaluasi cara kami bekerja untuk memastikan kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan beroperasi dengan struktur dan proses terbaik untuk mendukung prioritas bisnis strategis kami saat kami terus tumbuh dan berkembang".

Itu tidak berbicara soal pengisian atau PHK namun perusahaan mengatakan akan terus melakukan perekrutan. Sementara soal pesangon, Paypal tak mengatakan secara spesifik.

Getir

Startup quick commerce ini memangkas 14% karyawannya secara global. Getir memiliki 32 ribu orang pada sembilan pasar, jadi diperkirakan PHK berdampak pada 4.480 orang.

Selain PHK, perusahaan asal Turki itu juga memutuskan memperlambat proses perekrutan, investasi pemasaran dan promosi pada layanannya.

"Tidak ada perubahan dalam rencana Getir untuk melayani di 9 negara yang dioperasikannya. Di masa-masa sulit ini kami berkomitmen untuk memimpin industri pengiriman bahan makanan super cepat yang kami rintis tujuh tahun lalu," kata Getir dalam memo pada karyawannya.

Gorillas

Pesaing Getir ini juga melakukan PHK pada setengah dari staf di kantor pusatnya Berlin. Minggu ini Gorillas memberhentikan 300 karyawan dan menarik diri dari sejumlah pasar yakni Italia, Spanyol, Denmark, dan Belgia.

Selain itu juga akan mengalihkan fokus pasar dalam negeri Jerman, Perancis, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat (AS). Kabarnya nilai perusahaan juga turun US$300 juta, namun perusahaan menolak memverifikasi klaim itu.

Latch

Pada awal bulan ini, 30 orang atau 6% dari total pegawainya terdampak kebijakan PHK dari Latch. Berikutnya, dikonfirmasi dalam siaran pers hari Jumat lalu, startup proptech smart lock memangkas total 130 orang atau 8% dari jumlah karyawannya.

CEO Luke Schoenfelder kepada para karyawannya mengatakan PHK dilakukan dalam rangka memastikan perusahaan tetap dalam jalur pertumbuhan berkelanjutan. Latch juga akan melakukan pengurangan beberapa area bisnis, ungkapnya.

Snap

Pendapatan Snap dilaporkan mengalami penurunan, dan CEO Evan Spiegel beralasan karena inflasi dan dampak perang Rusia-Ukraina pada periklanan. Perubahan privasi IOS tahun lalu juga disebut jadi dalang penurunan pendapatan itu.

Spiegel juga menyatakan Snap berencana memperkerjakan lebih dari 500 anggota tim tahun ini, selain 900 orang yang sudah diterima. Jumlah ini naik 41% dari tahun lalu namun tidak banyak perekrutan baru dan didorong hingga 2023.

Spiegel mengatakan kecepatan perekrutan akan diperlambat namun tidak jelas apakah pekerjaan yang dibuka sekarang akan terdampak. Selain itu Snap akan mengisi posisi jika karyawan saat ini keluar jika peran tersebut prioritas tinggi. Pimpinan Snap juga diminta meninjau anggaran perusahaan untuk menemukan cara memangkas biaya.

Klarna

Klarna harus mendapatkan dua berita buruk. Pertama The Wall Street Journal melaporkan mereka memotong penilaiannya untuk meningkatkan modal ventura baru.

Sementara itu 10% dari total pegawainya atau 700 karyawan akan diberhentikan. Ini diumumkan oleh salah satu pendiri dan CEO Sebastian Siemiatkowski, yang juga menambahkan mereka akan mendapatkan pesangon.

Dia tak menyebut alasan soal kebijakan PHK itu. Namun mengutip berbagai faktor makroekonomi d an geopolitik yang bergeser mempengaruhi perusahaan fintech.

Bolt

Bolt dilaporkan memberhentikan sekitar 100 karyawan dan terus bertambah di berbagai bidang dari pemasaran, penjualan dan perekrutan. CEO Maju Kuruvilla mengonfirmasi pengurangan tenaga kerja dalam posting bloh namun tidak mengatakan jumlah pasti pegawai atau peran yang terdampak.

Pada 26 Mei, menurut laporan ada 185 karyawan yang terkena PHK atau sekitar sepertiga dari jumlah tenaga kerja Bolt. Kurvilla mengatakan kondisi pasar seluruh industri termasuk teknologi sedang berubah, untuk melawan tantangan makro mereka memutuskan melakukan upaya untuk menyesuaikan bisnisnya.

"Dalam upaya memastikan Bolt memiliki takdirnya sendiri, tim kepemimpinan dan saya membuat keputusan mengamankan posisi keuangan kami, memperluas landasan kami dan mencapai profitabilitas dengan uang yang kami kumpulkan," jelasnya.

Instacart

Perusahaan pengantaran bahan makanan, Instacart juga memperlambat perekrutan. Startup itu telah mengonfirmasi kabar tersebut dan menyebut keputusan terbaru sebagai bagian dari perencanaan paruh kedua.

"Kami memperkerjakan lebih dari 1.500 orang dalam satu tahun terakhir dan hampir dua kali lipat ukuran tim teknik kami. Sebagai bagian dari perencanaan paruh kedua kami, kami memperlambat perekrutan kami untuk fokus pada prioritas terpenting kami dan terus mendorong pertumbuhan yang menguntungkan," jelas Instacart.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular