
Masa Kelam Startup Belum Bakal Usai, Penentuan Ada di 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim dingin pendanaan (winter is coming) di ekosistem startup dapat berlanjut selama 12 hingga 18 bulan lagi. Artinya industri masih harus bergulat dengan banyak gejolak dan ketidakstabilan.
Hal ini disampaikan oleh kepala eksekutif raksasa e-commerce Flipkart Kalyan Krishnamurthy, yang juga memberi peringatan kepada para eksekutif.
"Ini akan menjadi sulit tahun depan. Perkiraan saya adalah bahwa banyak pendiri startup akan memasuki pasar (saham) antara April hingga Juni tahun depan, dan itulah momen kebenaran bagi ekosistem,"katanya pada pertemuan akhir pekan yang diselenggarakan oleh surat kabar India Economic Times, dikutip dari TechCrunch, Selasa (22/11/2022)
Krishnamurthy mengatakan kepada ratusan orang yang hadir, bahwa pendiri startup harus merangkul down round (ketika pendanaan yang dikumpulkan lebih rendah dari putaran sebelumnya), dan merestrukturisasi perusahaan mereka.
Menurutnya masih banyak pendiri startup yang tidak mau memotong valuasi mereka dari sebelumnya dalam pertimbangan pendanaan baru.
Beberapa pendiri startup percaya bahwa mereka tidak akan dapat menarik dan mempertahankan talenta jika valuasi diturunkan dan tiba-tiba membuat saham karyawan yang ada menjadi kurang berharga.
"Pada tahun 2001, perusahaan melihat lonjakan penilaian 2x hingga 6x dengan beberapa asumsi pertumbuhan dan profitabilitas yang mendasari untuk dua hingga tiga tahun ke depan. Saya pikir dengan cepat menjadi jelas bahwa asumsi tersebut tidak akan berlaku," kata Krishnamurthy, menjelaskan dorongan pendanaan startup di India tahun lalu.
Perusahaan rintisan India sendiri telah mengumpulkan rekor US$39 miliar pada tahun 2021 karena investor secara agresif berupaya menggandakan diri di pasar negara berkembang.
Sebaliknya, karena pasar mempertahankan posisinya awal tahun ini, pendanaan pada kuartal yang berakhir pada bulan September turun di bawah US$3 miliar.
"Itu berarti introspeksi tentang apa yang perlu dilakukan untuk bertahan hidup," ungkapnya.
Krishnamurthy, yang sebelumnya bekerja di Tiger Global, terkenal membantu arsitek Flipkart memangkas tenaga kerjanya sebesar 30% lima tahun lalu untuk membantu perusahaan menjadi lebih efisien. "Kami tumbuh dari sana, jadi tidak masalah," tuturnya.
Flipkart milik Walmart, yang terakhir bernilai US$37,6 miliar, membekukan perekrutan awal tahun ini dan menghentikan pesta akuisisi, yang sebelumnya menghabiskan sekitar setengah miliar dolar untuk memperluas ke kategori perawatan kesehatan dan perjalanan online.
Perusahaan yang didukung dana dari SoftBank, Tiger Global, GIC, Dewan Investasi Rencana Pensiun Kanada itu, tidak berencana untuk go public setidaknya selama satu tahun.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Digital, Startup di Sektor Ini Paling Kering Modal