
Kiamat Digital, Startup di Sektor Ini Paling Kering Modal

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu per satu startup mulai bertumbangan di tahun lalu. Wakil Ketua IV Amvesindo, Rama Mamuaya menjelaskan ada beberapa penurunan pada pendanaan di sejumlah sektor perusahaan rintisan tersebut.
Menurutnya penurunan drastis terjadi pada sektor logistik dan pendidikan berbasis teknologi. Sementara itu, fintech meski mengalami penurunan transaksi pendanaan, namun tercatat tidak terlalu banyak.
"Dari data kami, penurunannya [fintech] tidak signifikan, dari 36 transaksi ke 34 transaksi selama tahun 2022. Yang kena paling banyak logistik atau logistech. Itu juga bersama edutech menurun drastis," jelasnya, dalam program Profit CNBC Indonesia, Jumat (20/1/2023).
Sebaliknya yang terjadi pada agritech. Rama mencatat ada peningkatan pendanaan di sektor tersebut pada tahun 2022 lalu.
Rama juga mengatakan banyak startup yang gulung tikar belakangan ini. Bukan hanya itu ada pula yang mengganti model bisnis dari sebelumnya.
Menurutnya langkah tersebut diambil untuk perusahaan bisa mengantongi keuntungan secepatnya. Para pendiri startup juga menyadari kesulitan mendapatkan pendanaan dalam dua tahun ke depan.
"Pasti banyak sekali startup yang gulung tikar. Banyak juga pivot, mengganti business modal less agresif, mudah mencapai profit dengan secepatnya. Banyak founder yang sudah melihat bahwa akan sulit raise capital dalam 2 tahun ke depan," kata Rama.
Ke depannya, Rama menjelaskan startup akan menurunkan valuasi. Pendanaan pun tidak lagi mencari dengan jumlah fantastis, namun cukup untuk bertahan hingga ekosistem yang lebih kondusif.
"Fundraising enggak perlu jutaan dolar hanya beberapa miliar rupiah untuk profitability, at least sampai dapet ekosistem yang lebih kondusif untuk raising," ungkap Rama.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Duit Investor Startup Bakal Mengalir Deras Lagi Tahun Ini