Winter is Coming, Bakal Banyak Startup Gagal & Gulung Tikar?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
23 May 2022 08:40
Seorang petugas keamanan berjaga-jaga di luar Capital Indoor Stadium saat salju turun di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing Minggu (13/2/2022). (AP Photo/David J. Phillip)
Foto: Seorang petugas keamanan berjaga-jaga di luar Capital Indoor Stadium saat salju turun di Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing Minggu (13/2/2022). (AP Photo/David J. Phillip)

Jakarta, CNBC Indonesia - Periode 6-18 bulan mendatang industri startup bakal berhadapan dengan tantangan yang berat. Menurut investor, winter is coming.

Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures menggunakan istilah "winter is coming" atau "musim dingin segera tiba", kalimat yang dipopulerkan oleh serial televisi Game of Thrones.

Menurut Rod, istilah ini merujuk pada harus ada kebiasaan yang sedikit berubah untuk menyambut musim yang baru. Selama satu dekade terakhir secara global, teknologi berkembang dengan sangat pesat begitu juga dengan valuasi yang nilainya naik luar biasa.

Hal ini membuat banyak investor yang masuk ke ranah startup. Namun, 6-18 bulan mendatang industri startup tidak akan seramah dengan yang ada saat ini.

"Jadi kita merasa ada perubahaan dari sisi appetite dan kalau sebelumnya growth atau cost, sekarang prudent growth yang lebih terukur kali ya, bakar-bakarannya mungkin dikurangi," ujar Roderick saat ditemui di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Ia menyebut jika para startup masih bakar-bakar uang tanpa terkendali, mereka bisa terjebak dalam masalah besar.

Jadi, lanjut dia, kata-kata winter is coming adalah sebuah imbauan bagi para pelaku startup agar bersiap untuk memasuki era baru. Karena industri yang ada sekarang, tidak akan sama lagi ke depannya.

Selain itu, menurut Rod, akan lebih sulit bagi para startup untuk go public dalam setahun ke depan. Ini terjadi tak hanya di Indonesia saja, tapi juga di luar negeri.

"Karena ekspektasi yang interest-nya investor itu sedikit berubah setidaknya pada saat ini ya." pungkasnya.

Sebagai alternatif, Rod menjelaskan bahwa startup dengan valuasi tinggi di kisaran miliaran dolar AS, memilih mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil agar bisa tetap tumbuh sesuai atau lebih cepat dari target.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konflik Internal Buat Startup Gagal, Ini Tip Pilih Co-founder

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular