Tak Cuma di Silicon Valley, Startup RI Pernah PHK Pegawai
Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK tak hanya melanda Silicon Valley Amerika Serikat (AS). Sejumlah startup dan raksasa teknologi asal dan yang beroperasi di Indonesia juga pernah mengalami hal yang sama sejak beberapa waktu terakhir.
Misalnya pada Desember lalu sempat tersiar kabar PT. Three Elora Nusantara atau Fabelio memaksa pegawainya resign. Selain itu startup distributor furnitur juga dikabarkan tidak kunjung membayar tunggakan gaji karyawan sejak Oktober.
Jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan karyawan sejak 2020 juga belum dibayarkan. Namun, perusahaan disebut memotong dana dari gaji para pegawainya.
Saat dihubungi CNBC Indonesia, Co-founder dan CEO Fabelio Marshall Utoyo tak menampik menunggak gaji karyawan. Namun, dia menyebut bahwa manajemen tak pernah memaksa karyawan untuk mengundurkan diri.
"Kabar beredar itu salah sama sekali tidak ada paksaan dari pihak kami, justru kami beriktikad baik dengan mencoba melaksanakan kewajiban," tegasnya kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat.
Sementara itu pada tahun 2020, dua raksasa ride hailing Grab dan Gojek melakukan PHK pada ratusan karyawan. Ini dilakukan sebagai strategi menghadapi ketidakpastian keadaan pandemi Covid-19.
Saat itu, dikabarkan Gojek melakukan PHK pada 430 karyawan, sedangkan 360 karyawan Grab di Asia Tenggara mengalami nasib yang sama.
"Kami mengerti berita ini akan menimbulkan kecemasan pada diri Anda tetapi perlu diketahui bahwa keputusan ini bukan merupakan keputusan yang mudah. Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi tetapi kami harus menerima kenyataan bahwa keputusan hari ini kami ambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada kita di masa 'new normal'," tulis CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan melalui pesan kepada karyawannya saat itu.
Gojek mengatakan pihaknya harus merespons apa yang terjadi dan meningkatkan fokus membangun bisnis yang kokoh dan efisien untuk terus bertahan dengan berjalannya waktu dan relevan dengan kondisi yang ada.
"Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi, dan mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang," jelas Gojek.
Saat ini, sejumlah startup di Silicon Valley ada di tengah gelombang PHK. Mulai dari Cameo, On Deck, Robinhood hingga platform business-to-business (B2B) seperti Workrise dan brand aggregator Thrasio.
Menurut para pendiri perusahaan rintisan itu, PHK dilakukan akibat pergeseran di pasar serta perlunya pivot yang serius dalam bisnis.
(npb)