
Tsunami PHK Nyata! 15 Ribu Karyawan Startup Di-PHK Bulan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak startup di dunia yang terseret gelombang tsunami pemutusan hubungan kerja (PHK). Laporan agregator layoff.fyi menyatakan jumlah pegawai yang terkena kebijakan itu mencapai 15 ribu orang pada bulan Mei ini.
Fenomena ini terjadi akibat ketergantungan perusahaan rintisan itu pada pendanaan dari investor. Uang tersebut digunakan untuk operasional bisnis yang rugi.
Sayangnya pendanaan akan sulit didapatkan hingga dua tahun ke depan karena berbagai faktor, dari perang Rusia dan Ukraina serta kondisi ekonomi makro global yang dihantui lonjakan inflasi.
Berikut ini daftar startup yang mengambil keputusan PHK untuk karyawannya, dirangkum CNBC Indonesia dari Tech Crunch, Selasa (31/5/2022):
Vtex
Vtex melakukan PHK pada 193 orang karyawannya atau berdampak pada 13% tim. Bagi mereka yang dihentikan, perusahaan menyusun opt-in public spreadsheet yang dibagikan kepada pegawai yang sedang mencari pekerjaan.
Pendiri dan co-CEO Geraldo Thomas dan Mariano Gomide de Faria menyatakan dunia berubah dengan cepat dan semua orang perlu beradaptasi. Keputusan untuk mengurangi tenaga kerja kami diambil sebagai pertimbangan strategi seputar struktur organisasi apa yang bisa memberikan prioritas kami yang disesuaikan," kata keduanya.
Pihak perusahaan e-commerce itu menyatakan tidak akan ada rencana PHK lagi. Selain itu mereka juga memastikan tak akan memotong investasi pengembangan bakat mereka.
Paypal
Paypal memberhentikan 83 karyawan dari jumlah totalnya yang lebih dari 30 ribu orang. PHK dilakukan satu minggu sebelum perusahaan fintech menutup kantor di San Fransisco.
Paypal memberikan penjelasan soal keputusan PHK, "terus mengevaluasi cara kami bekerja untuk memastikan kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan beroperasi dengan struktur dan proses terbaik untuk mendukung prioritas bisnis strategis kami saat kami terus tumbuh dan berkembang".
Namun perusahaan tidak berbicara mengenai pengisian atau PHK, hanya menyebut akan terus melakukan perekrutan. Paypal juga tak menyebut soal pesangon pada pegawai yang terdampak secara spesifik.
Getir
Ada sekitar 4.480 orang atau 14% karyawan Getir yang terdampak PHK secara global. Startup quick commerce asal Turki juga memutuskan memperlambat proses perekrutan, investasi pemasaran, dan promosi pada layanannya.
"Tidak ada perubahan dalam rencana Getir untuk melayani di 9 negara yang dioperasikannya. Di masa-masa sulit ini kami berkomitmen untuk memimpin industri pengiriman bahan makanan super cepat yang kami rintis tujuh tahun lalu," kata Getir dalam memo pada karyawannya.
Gorillas
Gorillas menghentikan setengah dari jumlah pegawai yang bekerja di kantor pusatnya di Berlin. Minggu ini, startup itu juga memangkas 300 karyawan dan menarik diri dari sejumlah pasar yakni Italia, Spanyol, Denmark dan Belgia.
Pesaing Getir juga juga akan mengalihkan fokus pasar dalam negeri Jerman, Prancis, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Nilai perusahaan dikabarkan turun US$300 juta, tetapi Gorillas menolak verifikasi klaim tersebut.
Latch
Di awal bulan Mei, Latch menghentikan 30 orang atau 6% pegawainya. Pada Jumat lalu, perusahaan memangkas total 130 orang atau sekitar 8% dari jumlah karyawannya.
Menurut CEO Luke Schoenfelder, PHK dilakukan untuk memastikan Latch tetap di jalur pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu Latch juga akan melakukan pengurangan pada beberapa area bisnis.