Bikin Samsung, Xiaomi & Vivo Keok, Ini Jagoan Baru Ponsel RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 April 2022 09:40
Banyaknya ruko yang buka dilantai Dasar Blok B9 menjadi tandanya ramai jual beli para pedagang, ketika menelusuri lebih dalam lagi hanya beberapa pembeli saja yang keluar masuk mall Thamrin City, Jakarta Pusat. Diakuinya, sebagai pedagang grosir pakain dewasa, Andri tidak bisa meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Keuntungan yang kami peroleh paling cuma 5%. Beda dengan keuntungannya dengan tahun sebelumnya deh,” katanya.

Kelesuan penjual pakain jadi ini juga di alami Iwan (40 tahun). Pemilik Toko Nadira, Blok C3 Lantai 3 Thamrin City ini menyatakan omset tokonya mengalami penurunan yang tajam pada tahun ini.
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Oppo berhasil menyingkirkan nama-nama seperti Samsung, Xiaomi dan Vivo untuk menjadi penguasa pasar smartphone di Indonesia. Ini merupakan hasil riset untuk tahun 2021 dari IDC Indonesia.

IDC melaporkan Oppo menguasai 22,3% pasar smartphone tahun lalu, menggeser Vivo yang memegang posisi tersebut tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2021, Oppo mengirimkan 8,2 juta unit ponsel atau bertumbuh 3,5% secara tahunan.

Laporan itu menyebutkan Oppo juga berhasil menguasai pasar ponsel murah pada tahun 2021. Produsen smartphone asal China itu menguasai 28% pasar.

"Oppo juga menjadi penguasa pangsa pasar low-end (smartphone murah) di 2021, dengan pangsa pasar sebesar 28%, lebih besar dibandingkan tahun lalu, yang hanya sebesar 24%," tulis IDC dalam keterangannya diterima CNBC Indonesia.

"Oppo memiliki lebih sedikit smartphone 5G pada portfolionya, dibandingkan pemain-pemain top lain di tahun 2021. Sebagian besar smartphone Oppo yang berada di rentang harga US$ 400 ke atas memiliki kapabilitas 5G, tetapi tidak banyak yang memiliki fitur serupa pada rentang harga di bawahnya".

Di belakang Oppo ada Xiaomi yang menguasai pangsa pasar 19,8%. Perusahaan asal China itu mengirimkan 8,1 juta unit HP tahun lalu.

Dalam laporan tersebut, Xiaomi menjadi perusahaan dengan pertumbuhan terbesar secara tahunan yakni sebesar 34,2%. Keberhasilan tersebut, menurut IDC karena penjualan offline yang terus berlanjut dan pengiriman sub-brand Poco juga mengalami peningkatan.

"Seri Redmi 9 menjadi kontributor terbesar dari pengiriman tahunan Xiaomi. Ditambah lagi, Xiaomi sukses mengembangkan portofolio mid-range mereka [US$ 200 < US$ 400] secara signifikan dengan bantuan Redmi Note 10 dan seri X3 dari POCO," kata IDC.

Vivo di urutan ketiga dengan mengirimkan 7,4 juta uni dan pangsa pasar Q4-2021 sebesar 18,1%. Capaian itu menurun dari tahun sebelumnya 9,3 juta unit atau pertumbuhan -20,2%.

IDC mengatakan Vivo duduk di posisi ketiga didorong dari Vivo Y12s dan Vivo Y20. Perusahaan bisa mempertahankan kekuatan pada segmen low-end, sebaliknya menurun pada segmen harga lebih tinggi.

Samsung mengirimkan 7,2 juta unit dan berada pada posisi ketiga. Raksasa teknologi Korea Selatan tersebut memiliki pangsa pasar 17,6% dan bertumbuh 19,5%.

Realme menutup lima besar dengan raihan 5%. Tahun lalu perusahaan mengirimkan 5,2 juta unit dan pertumbuhan -3,3%.


(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Samsung, Xiaomi dan Vivo Minggir, Ini Raja Ponsel Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular