
Jangan Kaget! Investor Aset Kripto RI Sudah Capai 11,2 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset kripto memang bukan hal baru di dunia, tetapi baru beberapa waktu terakhir aset ini banyak dibicarakan di Indonesia. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan pertumbuhan dan perkembangan aset kripto di Indonesia luar biasa.
Sepanjang tahun 2021, kata Jerry, pelanggan yang aktif di jual-beli aset kripto hampir 7 juta (per November) hingga 11,2 juta pelanggan (per Desember).
"Transaksi terakhir Rp 859 triliun, total transaksi sepanjang tahun. Sementara transaksi harian Rp 2,7 triliun per hari. Sementara 2020 lalu, ada Rp 60 triliun transaksi dalam setahun," kata Jerry dalam peresmian T-Hub Tokocrypto di Batu Belig, Bali, Jumat (21/1/2022).
Dengan banyaknya pengguna dan transaksi, Jerry juga menegaskan bahwa kripto bukan alat pembayaran, tetapi merupakan aset.
"Makanya kita selalu membiasakan mensosialisasikan penyebutannya adalah aset kripto, bukan cryptocurrency, karena alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah rupiah. Bahkan dollar pun tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran di sini," paparnya.
"Ini harus disampaikan ke publik," katanya. "Ini ranahnya juga banyak di Kemendag, karena kripto didefinisikan dan ditreat sebagai aset komoditas, bukan aset sebagai pembayaran. Ini harus dipahami masyarakat agar tidak misleading."
Selain itu, Jerry juga mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam waktu dekat akan mendirikan bursa untuk kripto.
"Bursa kripto itu penting untuk menghidupkan dan membuat ekosistem yang baik," tuturnya. "Dengan bursa ini akan menghidupkan, membuat, menciptakan ekosistem baik dan sehat yang nanti akan semakin menumbuhkan trader-trader lain untuk bisa berpartisipasi dalam bursa."
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dahsyat! Transaksi Uang Kripto RI Tembus Rp 470 Triliun
