Ditemukan 2.000 Uang Kripto Mati, Awas Dana Nyangkut

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tahun 2020 ditemukan hampir 2.000 uang kripto mati (dead coin). Angka ini naik signifikan 35% dari tahun sebelumnya. Ini merupakan laporan dari Coinopsy.com.
Pada Februari 2020, jumlah koin kripto mati mencapai 1.440 koin dan pada akhir tahun bertambah menjadi 1.949 koin, seperti dikutip dari Financial Express, Rabu (13/10/2021).
Dead coin adalah sebutan bagi uang kripto yang sudah tidak aktif lagi. Ada beberapa alasan hal ini terjadi misalnya digunakan untuk penipuan, website yang terus tidak aktif, masalah nodes atau dompet digital, likuiditas rendah atau ditinggalkan begitu saja oleh pengembangannya.
Untuk koin yang ditinggalkan (abandoned coins) adalah koin yang aktivitas perdagangan nol atau diabaikan aktivitasnya oleh para investor.
Financial Express mencatat banyak koin yang tidak ada lagi karena bagian dari penipuan, lelucon atau tidak berevolusi. Koin yang bagian dari lelucon adalah proyek yang tidak punya rencana nyata atau konkret namun tetap mencari investasi.
Jumlah koin mati mendapatkan momentumnya tahun 2017. Saat itu banyak pengusaha dan pelaku bisnis melakukan initial coin offerings (ICO). Crunchbase melaporkan mereka mendapatkan US$4,9 miliar hanya dalam waktu satu tahun saja.
ICO berarti menerbitkan uang kripto baru berbasiskan sebuah proyek. Dananya akan digunakan untuk mendanai proyek tersebut. Coinmarketcap mencatat aktivitas ini tumbuh signifikan pada 2017 dari 29 proyek menjadi lebih dari 850 proyek.
Sementara pada Desember tahun lalu, total kripto hampir 8.000 koin. Sementara per 3 Maret 2021 ada 9.018 koin kripto termasuk Bitcoin dan Ethereum.
Intinya jika mau berinvestasi pada uang kripto dengan mengikuti ICO, kamu harus memperhatikan baik-baik proyek yang dikerjakan dan memprediksi prospek masa depannya.
[Gambas:Video CNBC]
Dahsyat! Transaksi Uang Kripto RI Tembus Rp 470 Triliun
(roy/roy)