
IDI Cemas Lihat Kasus Varian Omicron di RI, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Omicron di Indonesia semakin bertambah, termasuk di Jakarta yang mencapai lebih dari 800 kasus. Hal ini membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merasa cemas.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan kasus di Jakarta kebanyakan karena sebagian besar kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ada di Jakarta. Ini membuat keterisian di tempat karantina, Wisma Atlet menjadi tinggi.
"Sementara waktu Jakarta paling banyak kasus di daerah lain. Berbeda dengan 2020 Jakarta jauh lebih rendah," kata Zubairi dalam program Profit CNBC Indonesia, Selasa (18/1/2022).
Namun varian Omicron bisa meluas ke wilayah lain. Ini terjadi, menurut Zubairi jika transmisi lokal mengambil alih mayoritas kasus maka Omicron bisa merebak di luar Jakarta.
"Saya khawatirkan 3-4 minggu transmisi lokal mengambil alih mayoritas kasus, penularan merebak luas ke wilayah lain," ungkapnya.
Dia mengatakan mau tidak mau kasus Omicron pasti akan mengalami lonjakan. Meskipun Indonesia lonjakan kasusnya masih rendah dan tidak perlu membuat panik.
Dalam kesempatan yang sama, Zubairi mengatakan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menangkal penyebaran Omicron. Mulai dari vaksinasi, bagi yang belum dua kali vaksin untuk segera melakukannya dan begitu juga pada booster.
Selain itu, dia mengimbau juga masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker yang terbaik seperti KN95 dan N95.
Masyarakat juga diminta tidak berkerumun dan berkumpul untuk menjaga dirinya sendiri dan keluarga. Walaupun harus menghadiri acara sebaiknya di tempat terbuka dan jangan hadir dalam waktu yang lama.
"Kalau harus datang harus ditempat terbuka, ditutup pintu jendela harus terbuka. Pakai AC harus terbuka wajib pintu jendela dibuka. Jangan lama-lama paling lama 1 jam," jelas dia.
"Ada pesta pernikahan harus dibatasi. Jangan ada ratusan tidak boleh lagi, naiknya luar biasa. Takziah melayat sama juga".
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini Fakta-fakta Terbaru Covid Omicron Versi Pakar UI