Layanan Telemedisin Untuk Pasien Omicron, Ini Tanggapan Pakar

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 February 2022 17:50
Infografis/ Telemedicine untuk Pasien Covid-19 Diperluas ke Jabodetabek/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Telemedicine untuk Pasien Covid-19 Diperluas ke Jabodetabek

Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan telemedisin kembali digencarkan bersamaan dengan angka kasus Omicron yang terus meningkat. Kementerian Kesehatan kali ini juga bekerja sama dengan 17 layanan untuk menjalankan program tersebut.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan pelayaan tersebut sangat penting. Mengingat kasus Omicron akan terus meningkat, ungkapnya.

"Pelayanan Telemedisin memang merupakan bagian amat penting dari isolasi mandiri sekarang ini, apalagi diperkirakan kasus akibat Omicron masih akan terus meningkat," kata Tjandra kepada CNBC Indonesia, Senin (1/2/2022).

Dia juga memberikan beberapa usulan terkait layanan tersebut. Pertama adalah konsultasi dokter tidak pada di hari pertama, namun juga setiap hari saat isolasi mandiri dilakukan.

Dengan cara ini diharapkan bisa memonitor mulai dari perkembangan keluhan pasien setiap hari. Selain itu juga apakah ada keluhan dan atau efek samping saat mengonsumsi obat yang diberikan dan melakukan penyesuaian dosis atau obat tambahan.

Selain itu, konsultasi pertama diharapkan juga melibatkan keluarga yang juga menangani pasien. "Kalau teleponnya dengan WA call kan bisa dengan mudah menambah partisipan anggota keluarga. Kepada keluarga perlu dijelaskan apa yang harus mereka lakukan dalam merawat pasien di rumah ini, yang seringkali bukan masalah mudah," jelasnya.

Selain soal obat, Tjandra juga menambahkan mengenai ketersediaan alat kesehatan. Minimal ada tiga alat yang dibutuhkan yakni thermometer, tensimeter dan oximetri.

"Selain pemberian obat maka harus dipikirkan juga bagaimana ketersediaan alat kesehatan untuk memantau keadaan kesehatan, minimal tiga alat, thermometer yang bisa dibeli sendiri, tensimeter yang mungkin sebagian keluarga sudah punya dan oximetri yang nampaknya praktis tidak ada keluarga yang punya," kata Tjandra.

"Padahal selalu disebutkan bahwa penurunan saturasi oksigen yang diukur dengan oximetri merupakan parameter penting untuk pertimbangan pasiennya harus masuk RS".


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Layanan Telemedisin bagi Pasien Isoman RI, Obat Gratis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular