Simak! Ini Fakta-fakta Terbaru Covid Omicron Versi Pakar UI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 January 2022 10:30
Infografis/RI Bobol Omicron! ini 6 negara Tetangga yang kena Juga/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi virus corona varian omicron (Aristya Rahadian/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pihak yang menyatakan jika Covid-19 Omicron sangat ringan dibandingkan varian Covid-19 lain, termasuk Delta. Namun, sejumlah pakar mengingatkan masyarakat jangan terlena dengan pernyataan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Erlina Burhan dan Siti Setiati dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) dalam sebuah diskusi bersama pemerintah. Mereka menyatakan masyarakat jangan terlena dengan narasi Varian Omicron tidak seganas varian sebelumnya.

Keduanya menyarankan pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, jajaran menteri lain dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan upaya tegas untuk menegakkan protokol kesehatan. Tidak kalah penting adalah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster.

"Varian ini masih terus diteliti, dia less severe daripada Delta, tapi masih terus diteliti. Ini bisa meningkat, jika kita tidak tegas dalam mengurangi transmisi atau transmisinya tinggi," kata Siti seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Marves, Sabtu (15/1/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Imam B. Prasodjo selaku sosiolog dari UI menilai strategi yang dilakukan pemerintah selama ini digunakan dalam aspek sosial sudah tepat. Dia menambahkan ada empat poin yang harus terus dilakukan pemerintah.

Pertama adalah memperkuat koordinasi antarjajaran pemerintah dan aparat keamanan. Kedua mendorong masyarakat melakukan public pressure pada orang lain yang melanggar aturan protokol kesehatan.

Poin penting lain adalah melakukan kampanye untuk meningkatkan ketahanan tubuh atau imunitas tubuh dalam keluarga. Terakhir adalah mencoba melakukan pemberdayaan masyarakat daerah dengan pendidikan, dengan begitu tidak ada generasi lost.

Amin Soebandrio dari FKUI mengatakan, Indonesia sedang dalam transisi penanganan Covid-19 dari varian Delta ke Omicron. Pengawasan di tingkat molekular perlu dipertajam karena banyak hal yang belum diketahui soal varian yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan tersebut.

"Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi," jelas Amin.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Varian Covid BF.7 Sudah Masuk RI, Ini Dia Gejalanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular