Xi Jinping Kembali Bikin Alibaba & Tencent Cs Ketar-ketir
Jakarta, CNBC Indonesia - China telah menyelesaikan aturan untuk para perusahaan teknologi seperti Alibaba dan Tencent. Aturan terbaru itu akan mengatur para perusahaan menggunakan sistem rekomendasi algoritma.
Pemerintah Xi Jinping telah mulai menyiapkan aturan tersebut tahun lalu. Mereka akan mulai memberlakukannya pada 1 Maret 2022 mendatang, dikutip dari CNBC Internasional (10/1/2022).
Bagi perusahaan yang melanggar aturan akan dikenai denda sebanyak 10 ribu - 100 ribu yuan atau Rp 22,4 juta - Rp 224,7 juta.
Mitra Konsultan Trivium China, Kendra Schaefer mengatakan peraturan tersebut mencerminkan beberapa hal termasuk kontrol konten di dunia online dan juga transparansi para perusahaan.
"Perubahan ini mencerminkan beberapa kekhawatiran terbesar di seluruh masyarakat China saat ini, kontrol konten online, krisis populasi yang menua, transparansi perusahaan teknologi besar, perilaku anti persaingan, dan berusaha untuk keluar di depan masa depan saat algoritma digunakan untuk menimbulkan korosi persatuan sosial atau memperburuk masalah pasar," jelasnya.
Namun aturan ini bisa menimbulkan bentrokan antara regulator dan perusahaan teknologi. Sebab saat regulator menemukan pelanggaran harus memeriksa kode di baliknya.
"Algoritma merupakan rahasia terdalam yang dipegang perusahaan, aset mereka yang paling berharga dan membiarkan pemerintah menggali di dalamnya akan jadi masalah," jelasnya Schaefer.
"Berapa banyak akses kode yang didapat CAC (Cyberspace Administration of China)? Dan bahkan jika mendapatkan akses ke kode bisakah mereka memastikan hal semacam itu tidak terjadi".
Berikut ini beberapa ketentuan dalam regulasi mengenai algoritma di China, dirangkum CNBC Internasional:
1. Perusahaan tidak boleh menggunakan rekomendasi algoritma untuk melakukan apapun yang melanggar hukum China, misalnya membahayakan keamanan nasional.
2. Layanan rekomendasi algoritma yang menyediakan informasi berita perlu mendapatkan lisensi dan tidak bisa mengeluarkan berita palsu. Aturan ini merupakan tambahan baru dari rancangan peraturan tahun lalu.
3. Perusahaan harus memberitahu pengguna mengenai 'prinsip dasar, tujuan, dan mekanisme operasi utama' dari layanan rekomendasi algoritma.
4. Pengguna harus bisa memilih untuk tidak memiliki layanan rekomendasi lewat algoritma.
5. Pengguna harus bisa memilih atau menghapus tag yang digunakan untuk mendukung algoritma rekomendasi dan menyarankan sesuatu pada mereka.
6. Perusahaan harus memfasilitasi 'penggunaan yang aman' dari layanan rekomendasi algoritma untuk orang tua, melindungi dari hal seperti curang dan penipuan. Ini juga tambahan baru dari draf sebelumnya.
(npb/roy)