Duh! Tangis Astronaut Pecah Lihat Kondisi Bumi dari Antariksa

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah seorang astronaut NASA mengaku menangis melihat Bumi dari stasiun antariksa International Space Station (ISS). Penyebabnya adalah kejadian kebakaran yang terjadi di beberapa bagian Bumi dan bisa dilihat dengan mudah dari luar angkasa.
Ini adalah pengakuan dari Megan McArthur. "Kami sangat sedih melihat kebakaran di sebagian besar Bumi, bukan hanya Amerika Serikat," ujar Megan McAthur dalam wawancara dengan Insider dan dikutip dari Futurism, Senin (25/10/2021).
Dia mengatakan selama bertahun-tahun ilmuwan telah memperingatkan hal ini. Serta menambahkan kejadian ini jadi peringatan bagi seluruh komunitas di dunia dan perlu kerja sama menghadapinya.
"Ini adalah peringatan bagi seluruh komunitas global. Butuh seluruh komunitas global untuk menghadapi ini dan mengatasi tantangan tersebut," jelasnya.
Berdasarkan citra satelit, terdapat musibah kebakaran hutan berbentuk awan asap dengan proporsi astronomis di beberapa wilayah. Ini terjadi di Siberia, Yunani, Spanyol hingga Pacific Northwest.
Salah satu yang terpukul atas kebakaran hutan adalah Turki. Amerika Serikat (AS) di sisi lain juga berjuang melakukan perekrutan petugas pemadam kebakaran agar bisa mengatasi kebakaran hutan.
Hutan Hujan Amazon, Brasil kabarnya juga terancam akibat deforestasi atau penggundulan hutan. Riset Dr. Simon Evans dari Carbon Brief mengatakan hal tersebut telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
Deforestasi dilakukan dengan tujuan lahan dapat dialihgunakan untuk hal lain misalnya pertanian, peternakan, hingga untuk kawasan tinggal atau perkotaan. Di Brasil aktivitas ini untuk membuka lahan agar dapat menanam tanaman komersial seperti karet, gula dan tembakau.
Pada paruh terakhir abad ke-20 kejadian ini dipercepat yakni menciptakan peternakan sapi, perkebunan tanaman skala industri misalnya kedelai, kelapa sawit, dan penebangan.
Dalam sebuah foto udara beberapa waktu ini memperlihatkan adanya pengurangan lahan secara intens di hutan tersebut. Akibatnya Amazon melepaskan CO2 (karbon dioksida) lebih banyak dari yang diserap dalam 10 tahun terakhir.
Akibat hal ini peneliti mengatakan sebanyak 40% hutan hujan tersebut bisa berubah jadi lanskap seperti sabana yang kering jika tingkat curah hujan terus menurun karena perubahan iklim.
Sebagai informasi, sabana punya lebih sedikit tutupan pohon dan didominasi dengan padang rumput. Wilayah itu biasanya ada di daerah dengan ikoim sedang dengan curah hujan lebih sedikit daripada yang diperlukan oleh hutan hujan.
[Gambas:Video CNBC]
Kesedihan Astronaut NASA Saat Melihat Bumi dari Luar Angkasa
(roy/roy)