Tencent Blokir Siaran Boston Celtics di China, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - National Basketball Association (NBA) sekali lagi menghadapi serangan balasan di China setelah pemain Boston Celtics Enes Kanter melalui akun Twitter pribadinya mengunggah video mendukung kemerdekaan Tibet.
Tidak lama setelah cuitan itu pada Rabu (20/10/2021), siaran pertandingan Boston Celtics melawan New York Knicks dibuat tidak tersedia di aplikasi Tencent Sports. Pertandingan Boston Celtics yang akan datang juga tampaknya tidak tersedia untuk streaming langsung, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (22/10/2021).
Tencent yang berbasis di China menolak berkomentar ketika dihubungi oleh CNBC International.
Dalam sebuah video yang diposting di Twitter, Enes Kanter menyebut Presiden China Xi Jinping sebagai "diktator brutal" dan mengatakan dia mendukung "tujuan kemerdekaan" rakyat Tibet. Bintang NBA itu mengulangi kalimat "bebaskan Tibet" tiga kali sambil mengenakan kaos bergambar Dalai Lama.
"Di bawah pemerintahan brutal pemerintah China, hak-hak dasar dan kebebasan rakyat Tibet tidak ada," kata Enes Kanter.
Kementerian Luar Negeri China tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Pasukan komunis China mengambil alih Tibet pada tahun 1950. China telah menyatakan bahwa Tibet telah lama menjadi bagian dari wilayahnya dan aksi militer adalah bagian dari pembebasan damai wilayah tersebut.
China telah mengecam Dalai Lama saat ini, yang oleh umat Buddha dipandang sebagai pemimpin spiritual mereka dan yang saat ini diasingkan di India, sebagai seorang separatis. Dalai Lama telah membantah bahwa dia adalah seorang separatis.
Pada bulan Juni tahun lalu, para ahli independen Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan keprihatinan mereka termasuk "penindasan kolektif terhadap penduduk, terutama agama dan etnis minoritas, di Xinjiang dan Tibet."
China telah berulang kali mengatakan bahwa masalah yang terkait dengan Tibet, wilayah barat laut Xinjiang, dan Hong Kong bukanlah masalah hak asasi manusia. China menyatakan bahwa ini adalah "urusan dalam negeri" dan negara-negara lain tidak boleh ikut campur.
Boston Celtics dan NBA China tidak segera memberikan komentar ketika dihubungi oleh CNBC.
Di layanan mirip Twitter China, Weibo, satu akun penggemar Boston Celtics dengan 615.000 pengikut mengatakan mereka tidak akan lagi memposting tentang tim. NBA merupakan olahraga AS paling populer di China.
(roy/roy)