Erick Warning Banyak Pekerjaan Hilang di 2030, Apa Saja?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
21 June 2022 19:35
Suasana program akselerator startup Y Combinator di Silicon Valley
Foto: dok Y Combinator

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan menjadi pemimpin pasar di Asia Tenggara, disusul oleh Vietnam, dan Malaysia pada 2030. Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan hanya mengandalkan sumber daya alam, namun harus diperkuat dengan ekonomi berbasis pengetahuan.

"Bicara infrastruktur dan digitalisasi saat ini Indonesia yang paling advance, namun skilled labor [kemampuan tenaga kerja] salah satu yang tertinggal, saya harus jujur," ungkap Erick, Selasa (21/6/2022).

Padahal ke depan, akan banyak pekerjaan yang hilang seperti, jasa penyiapan makanan, tenaga administrasi perkantoran, tenaga jasa transportasi, tenaga produksi manufaktur non-auto, konstruksi dan ekstraksi, pertanian dan perikanan tradisional, sales, social media manager, dan jasa pengamanan.

"Jenis usaha berubah, studi di Jerman, AS, dan Australia menyebutkan pekerjaan banyak yang hilang dibandingkan yang tumbuh. Saya juga galau, kalau kita hanya jadi penonton. Ini bukan era kita jadi penonton apalagi pertumbuhan ekonomi bagus," tegas Erick.

Adapun pekerjaan yang terkait teknologi ada 17 juta lapangan pekerjaan pada 2024. Erick menyebutkan kalau ke depan semua akan teknologi, baik pendidikan, pertanian, maupun pertambangan.

Tidak heran, melalui Freeport, Kementerian BUMN akan meluncurkan 5G Mining pertama di Asia Tenggara. "Ini sebuah era yang berbeda!" tegas Erick.

Ke depan menurut Erick, yang dibutuhkan Indonesia adalah data scientist, AI expert, software dan game developer, analis big data, bio technology, serta mining scientist.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Raksasa Teknologi Masuk Metaverse, Terbaru Tencent

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular