Xi Jinping Matikan Kripto, AS Kini Jadi Surga Tambang Bitcoin

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 14/10/2021 10:15 WIB
Foto: REUTERS/Christinne Muschi

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat kini jadi penyumbang terbesar aktivitas penambangan Bitcoin di dunia, menyingkirkan China. Ini merupakan riset dari Pusat Keuangan Alternatif Cambridge Inggris.

Ini pertama kalinya AS menguasai pasar penambangan Bitcoin. Menurut penelitian tersebut AS kini menyumbang 35,4% hash rate global Bitcoin pada Agustus lalu, kemudian diikuti Kazakhstan dan Rusia.

Adapun China, hash rate jatuh menjadi nol pada Juli lalu. Sebulan sebelumnya, hash rate Bitcoin di China mencapai 44%. Pada 2019 hash rate Bitcoin di China menyentuh 75%, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/10/2021).


Hash rate bisa diartikan sebagai ukuran daya komputasi per detik yang digunakan dalam menambang uang kripto. Hash rate penting bagi penambang Bitcoin, semakin cepat maka semakin besar para penambang memecahkan algoritma matematika rumit guna mendapatkan keuntungan.

Bitcoin dibuat atau "ditambang" oleh komputer bertenaga tinggi, biasanya di pusat data di berbagai belahan dunia, yang bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks dalam proses yang menggunakan listrik secara intensif.

"Kini semua narasi China mengontrol Bitcoin sepenuhnya hancur," ujar Boaz Sabrado, fintech analis dari London, seperti dikutip dari CNBC International.

China mengambil tindakan keras terhadap Bitcoin. China melarang aktivitas penambangan Bitcoin, banyak pusat penambangan ditutup paksa oleh pemerintah. Lembaga keuangan, non keuangan, hingga fintech juga dilarang memfasilitasi transaksi uang kripto.

"Jika Anda ingin merelokasi ratusan juta dolar penambang keluar dari China, Anda ingin memastikan wilayah itu memiliki stabilitas geografis, politik dan yuridiksi. Anda juga ingin memastikan adanya perlindungan hak milik pribadi atas aset yang direlokasi," terang Darin Feistein, pendiri Core Scientific.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bitcoin Meledak, Emas Tersingkir?