Sinopharm Bicara Vaksin Covid-19 Booster, Perlukah?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
24 August 2021 16:00
FILE - In this Dec. 25, 2020, file photo, released by Xinhua News Agency, packages of COVID-19 inactivated vaccine products are seen at a production plant of the Beijing Biological Products Institute Co., Ltd, a unit of state-owned Sinopharm in Beijing. China has given conditional approval to a coronavirus vaccine developed by state-owned Sinopharm. The vaccine is the first one approved for general use in China.(Zhang Yuwei/Xinhua via AP, File)
Foto: Vaksin Sinopharm (Zhang Yuwei/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vice President dan chief scientiest Sinopharm Zhang Yunto menyarankan warga China yang sudah divaksin penuh bisa mendapatkan vaksin Covid-19 booster jika ada setelah tercipta herd immunity atau kekebalan kelompok.

Menurutnya Zhang Yunto, metode paling efektif untuk melindungi manusi dari virus Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi sebanyak mungkin dan sesegera mungkin, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (24/8/2021).

Ia menambahkan berdasarkan studi dan data yang diperoleh perusahaan sejauh ini menunjukkan vaksin Sinopharm dengan platform virus tak aktif masih efektif mencegah Covid-19 termasuk mutasi baru seperti varian Delta yang sangat menular.

Meski begitu, Zhang Yunto juga mengakui tingkat antibodi menurun dengan cepat. Tidak hanya pada pengguna vaksin dengan virus tidak aktif, tetapi juga pengguna platform mRNA, merujuk laporan otoritas kesehatan Israel pada akhir Juli lalu menemukan vaksin Pfizer hanya 39% efektif menghadapi varian Delta di negara itu.

Setelah terbentuk herd immunity, Zhang Yunto mengungkapkan pemerintah bisa mempertimbangkan memberikan suntikan ketiga vaksin (booster) kepada kelompok rentan jika tersedia. Mereka adalah yang berusia 60 tahun ke atas, karyawan industri jasa hingga penerbangan.

Dalam studi yang dilakukan Uni Emirat Arab, suntikan ketiga vaksin Sinopharm enam bulan setelah dosis kedua akan meningkatkan antibodi sebanyak 5-10 kali, ini membantu melindungi pengguna melawan mutasi virus seperti Delta.

Dalam catatan ahli epidemiologi Zhong Nanshan, China akan memvaksinasi 80% penduduknya pada akhir tahun ini. Saat ini China telah menyuntikkan 1,95 miliar dosis vaksin kepada penduduk.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 6 Juta Vaksin Sinovac & 400 Ribu Sinopharm Tiba di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular