
Vaksin Sinopharm Buatan Mana & Berapa Harganya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency Authorization (EUA) untuk vaksin Sinopharm. Vaksin ini akan digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau vaksinasi Gotong Royong.
Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, berdasarkan uji klinis fase tiga di Uni Emirat Arab dengan melibatkan 48 ribu relawan, vaksin Sinopharm memiliki efikasi atau kemanjuran 78% melawan Covid-19.
"Efek samping lokal, kategori sakit swelling, bengkak, rasa sakit, kemerahan, termasuk kategori ringan. Sangat kecil 0,01% kejadian sangat jarang," kata Penny dalam Konferensi Pers Penerbitan EUA Vaksin Sinopharm secara daring, Jumat (30/4/2021).
Vaksin Covid-19 bernama BBIBP-CorV dikembangkan oleh The Beijing Institute of Biological Products dengan bekerja sama dengan perusahaan milik negara China, Sinopharm.
Vaksin ini menggunakan platform virus yang dilemahkan atau inactivated viruses. Ini merupakan metode pembuatan vaksin yang cukup umum digunakan di dunia.
Vaksin Sinopharm juga telah digunakan oleh 35 negara. Vaksin ini menggunakan dua dosis atau dua kali disuntikkan dalam tubuh. Jarak penyuntikkannya 21-28 hari.
Terkait harga, dalam wawancara dengan South China Morning Post pada Agustus 2020, CEO Sinopharm Liu Jengzhen mengatakan vaksin ini seharga 1.000 yuanUS$145 untuk dua dosis atau setara Rp 2,1 juta (asumsi Rp 14.500/US$).
Namun, New York Times melaporkan Hungaria membayar US$36 per dosis vaksin Sinopharm atau setara Rp 522 ribu. Bila dua dosis menjadi Rp 1,05 juta.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin China Diklaim Mampu Lawan Mutasi Baru Covid, Tapi...
