Bukan Pfizer, Vaksin Covid Ini Lebih Ampuh Lawan Varian Delta

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 August 2021 11:10
A Palestinian medic displays a vial of the Moderna COVID-19 vaccine, at the health ministry, in the West Bank city of Bethlehem, Wednesday, Feb. 3, 2021. The Palestinian Authority has administered its first known coronavirus vaccinations after receiving several thousands of doses of the Moderna vaccine from Israel. The Pfizer-BioNTech and AstraZeneca vaccines will be provided in the coming weeks through COVAX, a World Health Organization program designed to help poor countries acquire vaccines. (AP Photo/Nasser Nasser)
Foto: Vaksin Moderna COVID-19. (AP Photo/Nasser Nasser)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mereka yang sudah disuntik penuh vaksin Moderna memiliki risiko lebih rendah terinfeksi Covid-19 varian delta ketimbang vaksin Pfizer. Ini merupakan studi dari Mayo Clinic, Amerika Serikat (AS).

Studi ini menemukan pada bulan Juli 2021 ketika Florida mengalami kasus infeksi Covid-19 tertinggi sepanjang masa dan varian delta menyebar dengan cepat, risiko terinfeksi varian delta dari pengguna vaksin Moderna 60% lebih rendah dari penerima Pfizer.

Begitu juga di daerah Minnosota, peneliti menemukan vaksin Moderna (vaksin mRNA-1273) memiliki efektivitas 78% dalam mencegah infeksi Covid-19 varian Delta, sementara vaksin Pfizer (vaksin BNT162b2) cuma 42%.

"Membandingkan tingkat infeksi antar individu yang sudah divaksin penuh mRNA-1273 dengan BNT162b2 pada seluruh pusat kesehatan Mayo Clinic Health System (Minnesota, Wisconsin, Arizona, Florida, dan Iowa), mRNA-1273 memberikan pengurangan risiko dua kali lipat terhadap infeksi terobosan dibandingkan dengan BNT162b2," tulis penelitian Mayo Clinic, dilansir dari CNBC International, Jumat (13/8/2021).

Meski begitu, para peneliti Mayo Clinic menemukan kedua vaksin ini "sangat melindungi" penggunanya terhadap penyakit parah. Perbedaannya hanya pada peluang besaran seseorang yang sudah divaksin penuh bisa terinfeksi varian delta.

Sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan mereka yang tidak divaksin Covid-19 memiliki risiko terinfeksi 8x lebih tinggi dibanding yang sudah divaksin. Mereka yang tidak divaksin memiliki peluang rawat inap atau kematian 25 kali lebih tinggi ketimbang yang sudah divaksin.

Hasil penelitian ini sudah dirili dalam jurnal akademik dalam bentuk studi pra-cetak, atak belum ditinjau oleh ahli kesehatan lainnya.

Minggu lalu, Moderna mengingatkan adanya infeksi terobosan yang sedang meningkat (mereka yang sudah divaksin penuh tertular Covid-19). Perusahaan pun mewacanakan suntikan booster sebagai suntikan penguat sebelum musim dingin.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perbandingan Vaksin Pfizer & Moderna Lawan Covid Varian Delta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular