Dokumen AS Sebut Covid Varian Delta Menular Secepat Cacar Air

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 July 2021 18:20
Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah dokumen dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Bocor dan mengungkapan parahnya varian delta. Disebutkan dalam dokumen itu, varian menyebabkan penyakit lebih parah dan menyebar semudah cacar air.

Dokumen itu menguraikan soal orang yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap kemungkinan akan menyebarkan varian Delta pada tingkat yang sama dengan orang yang tidak divaksin.

Dokumen itu dilaporkan pertama kali oleh The Washington Post. Direktur CDC, Rochelle Walensky juga telah menginfirmasi keaslian dokumen tersebut.

Dia juga mengatakan jika penyakit tersebut sangat serius. "Ini jadi salah satu virus paling menular yang kita ketahui, campak, cacar air, ini, semuanya ada di sana," kata Walensky, dikutip dari CNN, Jumat (30/7/2021).

CDC dijadwalkan akan merilis data tersebut hari ini dan membuat dukungan atas keputusan Walensky soal mengubah pedoman bagi orang yang mendapatkan vaksinasi penuh.

Pada Selasa lalu, CDC memberikan rekomendasi bagi orang yang telah divaksin penuh untuk tetap menggunakan masker saat di dalam ruangan, tempat dimana penularan virus berkelanjutan atau tinggi.

Selain itu, Walensky juga mengatakan semua orang di sekolah baik siswa, staf dan pengunjung diharuskan pula selu menggunakan masker.

"Langkah-langkah yang kita perlukan untuk mengendalikannya, ini ekstem. Tindakan yang Anda butuhkan ekstrim," ungkapnya.

Dia juga menambahkan data dalam laporan tidaklah mengejutkan. Menurutnya data itu "adalah sintesis semua data di satu tempat yang serius".

Dalam presentasi CDC disebutkan setiap orang terinfeksi, rata-rata menginfeksi delapan atau sembilan oran. Garis keturunan aslinya juga hampir sama menular nya enggan flu biasa, setiap orang yang terinfeksi menularkan virus ke sekitar dua orang lainnya.

Infektivitas ini dikenal sebagai R0. Bila orang yang telah divaksinasi tetap terinfeksi, mereka memiliki virus dalam tubuh sebanyak dengan ruang yang tidak divaksin. Artinya mereka yang telah divaksin dan tidak divaksin sama-sama bisa menginfeksi orang lain.

"Intinya adalah berbeda dengan varian lain, orang yang divaksnasi, bahkan jika mereka tidak sakit, terinfeksi dan menyebarkan virus pada tingkat yang ama dengan orang yang tidak divaksinasi terinfeksi," kata Kepala Pusat Vaksin Emory, Walter Orenstein. Dia juga telah melihat dokumen buatan CDC itu.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mutasi Corona Inggris Ditemukan di RI, Disarankan Pakai Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular