
Varian Delta Diklaim Jadi Penyakit Pernapasan Paling Menular

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Covid-19 Delta yang menyebar hampir di seluruh dunia dinilai merupakan salah satu penyakit pernapasan paling menular yang pernah diteliti para ilmuwan.
Hal ini diungkapkan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC, Centers for Desease Control and Prevention), Rochelle Walensky.
Dia mengatakan varian Covid-19 Delta lebih agresif serta menular dari strain yang beredar sebelumnya.
"Ini adalah salah satu virus pernapasan paling menular yang kami ketahui dan telah saya lihat selama 20 tahun karier saya," kata Walensky dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (23/7/2021).
CDC mencatat, varian Delta ini memang sangat menular, sebab orang yang terinfeksi membawa hingga 1.000 kali lebih banyak virus pada saluran hidung, daripada mereka yang terinfeksi strain asli.
Di AS, Delta juga menyebar dengan cepat dan membuat kenaikan kasus serta lonjakan rawat inap di rumah sakit. Ada lebih dari 83% kasus di AS atau naik 50% dari minggu pertama bulan ini.
Rata-rata pada kasus baru per 7 hari naik sekitar 53% dari minggu lalu, saat ini ada 37.674 kasus baru per hari. Kenaikan terjadi pada pasien yang dirawat inap yakni sebesar 32% dari minggu lalu sekitar 3.500 per hari.
Selain itu kasus kematian juga melonjak 19% dalam periode yang sama yakni sekitar 240 kasus per hari.
Di negara itu, virus menyerang wilayah negara bagian dengan tingkat vaksinasi rendah. Sebaliknya pada negara bagian yang mencatatkan tingkat vaksinasi tinggi mengalami peningkatan kasus baru yang lebih rendah.
Koordinator Respons Covid-19 di Gedung Putih, Jeff Zients, mengungkapkan ada tiga negara bagian dengan tingkat vaksinasi rendah dan menyumbang 40% dari seluruh kasus baru. Ketiganya adalah Florida, Texas dan Missouri.
Di Florida sendiri menyumbang 1 dari 5 kasus baru di AS pada dua minggu berturut-turut.
Orang yang tidak divaksinasi juga lebih banyak dirawat di rumah sakit AS. Tercatat 97% dari mereka dirawat dan 99,5% kasus kematian juga termasuk orang yang tidak divaksinasi.
Sementara itu, lima negara bagian dengan jumlah kasus tertinggi memiliki tingkat orang baru divaksinasi lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Ini terjadi dalam waktu satu minggu tertinggi.
Walensky juga menegaskan perlunya kerja sama untuk bersatu menghadapi pandemi ini.
"Kita berada pada momen penting lain dalam pandemi ini, dengan kasus meningkat lagi dan beberapa rumah sakit mencapai kapasitasnya di beberapa daerah kita perlu bersatu sebagai satu bangsa," jelasnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dokumen AS Sebut Covid Varian Delta Menular Secepat Cacar Air