
Lagi, Menkes Budi Akui Testing & Tracing Covid-19 RI Lemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengakui jika pelaksanaan testing dan tracing di Indonesia masih lemah. Dia menekankan hal ini harus diperbaiki secara fundamental.
"Testing dan tracing lemah sekali, harus diperbaiki secara fundamental supaya bisa lebih cepet identifikasi yang terkena dan mencegah penularan," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (5/7/2021).
Dia mengatakan standar WHO untuk testing adalah 1/1000 per minggu. Jika diaplikasikan di Indonesia menjadi 270 ribu tes perminggu atau 38 ribu tes perminggu.
Menurutnya jumlah testing yang dilakukan sudah di atas guideline WHO. Namun dia mengatakan angka WHO itu untuk positivity rate di bawah 5%.
"Lebih dari 5% laju penularan, tes dibuat lebih banyak agar tidak ada orang yang lolos," ungkapnya.
Peningkatan jumlah testing juga dilakukan oleh India, ungkap Budi. Menurutnya negara tersebut melakukan pengetesan hingga 5-10 kali dari standard WHO.
Hal itu juga yang diminta oleh Budi bisa diterapkan di Indonesia. Apabila sebuah daerah memiliki positivity rate di atas 25% akan diminta tesnya 15 kali lebih banyak dari standar WHO.
Sementara positivity rate 15-10% ditingkatkan 10 kali standard WHO. Terakhir wilayah dengan 5-15% positivity rate ditingkatkan 5 kali testing.
"Kita mengetahui siapa yang tertular lebih cepat. Melakukan tindakan isolasi atau dirawat rumah sakit," jelas Budi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Aktif Covid RI Turun Drastis, Menkes Masih Was-was