Gokil! Pria Ini Menambang Uang Kripto Pakai Kotoran Sapi

Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 June 2021 08:34
Proses pengolahan biogas di peternakan sapi milik Pondok Pesantren Assyafaat, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/9).  Dalam sehari kotoran sapi yang dihabiskan mencapai 25-30kg, untuk memenuhi kebutuhan memasak di peternakan tersebut. Untuk menghasilkan biogas dari kotoran sapi, Pak syarif melakukan persiapan seperti menghitung kebutuhan energi, menentukan model digester, membuat filter gas, membuat bahan baku isian. Semua itu harus harus dipenuhi agar dapat memproduksi biogas secara efisien dan hemat. Cara kerja biodigester untuk menghasilkan gas metan adalah sebagai berikut. Pertama, kotoran sapi dialirkan dari kandang ke kolam melalui got atau pipa. Kemudian kotoran sapi itu dicampur air dengan perbandingan 1:1 guna mengencerkan kotoran. Lalu, kotoran itu dimasukkan ke dalam reaktor berbentuk bulat untuk difermentasi, hingga mengeluarkan gas metan. Jika dikalkulasikan, ia dapat menghemat Rp 300 ribu per bulan.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengolahan biogas dari kotoran sapi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambangan (mining) cryptocurrency (uang kripto) banyak dikritik karena mendukung pencemaran lingkungan dengan mengkonsumsi listrik yang besar dari energi fosil.

Namun hal ini tidak berlaku bagi pria Inggris bernama Philip Hughes. Di peternakan keluarga yang berada di dekat pengunungan Berwyn, tidak jauh dari Taman Nasional Snowdonia, Benbighshire, ia menambang uang kripto dengan menggunakan listrik yang dihasilkan dari kotoran sapi.

Di peternakan tersebut terdapat enam silinder besar yang bekerja pada 500rpm mengubah metana yang dilepaskan kotoran sapi dan mengurainya menjadi listrik. Proses ini disebut pencernaan anaerobik.

Sekitar dua pertinga listrik yang dihasilkan Anaerobik digunakan untuk pertanian dan sisanya digunakan untuk memberikan daya kepada rig penambangan uang kripto, komputer khusus seukuran koper, seperti dikutip dari BBC International, Kamis (10/6/2021).

Philip Hughes mengaku saat ini menambang Ethereum dan mendapatkan penghasilan yang bagus dari aktivitas tersebut namun hal itu "sangat tergantung pada hari apa Anda mengajukan pertanyaan," ungkapnya mengacu pada volatilitas harga uang kripto.

Nilai Etherum sendiri sempat menyentuh US$4000 per koin namun sekarang turun di kisaran US$2.400. Konsumsi listrik Ethereum lebih rendah ketimbang menambang Bitcoin.

Philip Hughes juga mulai menyewakan fasilitas energi terbarukan tersebut. Biayanya sekitar 18.000 pound sterling di mana setipa rig diisi dengan banyak kartu grafis komputer yang sangat kuat.


(roy/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dahsyat! Transaksi Uang Kripto RI Tembus Rp 470 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular