
Bukan Bitcoin Cs, China Kembali Sebar Uang Digital Yuan

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali bagi-bagi uang digitalnya atau Yuan Digital dalam sebuah loterai untuk warganya. Total jumlah uangnya mencapai 40 juta yuan atau Rp 89,4 miliar.
Biro Pengawasan dan Administrasi Keuangan Lokal China menyebutkan penduduk setempat bisa menggunakan dua aplikasi perbankan untuk mengajukan permohonan. Dari sana bisa memenangkan satu dari 200 ribu disebut paket merah, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (2/6/2021).
Tiap amplopnya akan berisi 200 yuan uang digital atau sekitar Rp447 ribu dan dapat dibelanjakan di merchant terpilih. Batas akhir pendaftaran lotere hingga 7 Juni 2021 tengah malam.
Sebagai informasi, Yuan Digital bukan cryptocurrency seperti Bitcoin namun dikeluarkan secara resmi oleh Bank Sentral China, People Bank of China atau PBoC.
Yuan Digital jadi contoh dari mata uang digital bank sentral atau CBDC. PBOC menggunakannya untuk mendigitalisasi uang kertas dan koin yang beredar. Deputy Gubernur PBOC, Li mengatakan pada April lalu uang ini digunakan di dalam negeri dan bukan untuk menantang dominasi dolar AS.
Yuan Digital memang belum diluncurkan secara nasional di China, tetapi telah dikembangkan sejak tahun 2014, pemerintah saat ini berfokus untuk uji coba dalam bentuk lotere di seluruh negeri.
Misalnya pada Februari lalu, kota di China Selatan, Chengdu membagikan 40,2 juga Yuan dari uang digital itu. Sebelumnya sejumlah kota lain seperti Shenzhen juga telah melakukan pengundian lotere nya sendiri.
Nampaknya cakupan proyek uji coba ini akan makin meluas. Hal ini dikatakan oleh wakil gubernur PBOC, Li Bo, bahkan dikabarkan warga asing yang mengunjungi Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 mendatang juga diizinkan untuk menggunakannya.
Pengujian lanjutan China untuk Yuan Digital dilakukan saat pemerintah setempat memperbarui aturan yang lebih keras untuk sektor kripto dalam negeri. Kebijakan itu menambah larangan yang sudah dilakukan pada 2017 untuk pertukaran cryptocurrency dalam negeri.
Kali ini China berupaya menindak penambangan dan perdagangan Bitcoin di sana. Hal tersebut juga sempat membuat harga mata uang digital populer itu merosot.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! China Larang Bank & Fintech Main Uang Kripto