
Ternyata Bukan Bitcoin Cs, Tapi Ini Ancaman untuk Jack Ma

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin Cs bukan menjadi ancaman bagi layanan pembayaran seperti Alipay besutan Jack Ma dan WeChat Pay. Namun mata uang digital keluaran bank sentral China, Yuan Digital yang mengancam perusahaan-perusahaan itu.
Untuk program pilot Yuan Digital, bank membujuk merchant dan ritail untuk mengunduh dompet digital. Menurut otoritas setempat membuat masyarakat merasa tidak perlu layanan lagi.
"Orang-orang akan menyadari pembayaran yuan digital sangat nyaman dengan Yuan Digital dan tidak perlu bergantung lagi Alipay atau WeChat Pay," kata seorang pejabat bank yang tidak berwenang berbicara pada media dan menolak disebut namanya, dikutip dari Reuters, Senin (26/4/2021).
Sementara itu di hadapan umum, bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) mengatakan Yuan Digital tidak akan berkompetisi dengan Alipay atau WeChatPay. Mata uang itu akan menjadi 'cadangan' atau 'redundansi'.
Namun di sisi lain secara personal, bank pemerintah yang memasarkan Yuan Digital berbicara terus terang niatan China untuk memutus dominasi dua besar layanan tersebut. Alasannya karena kekayaan big data dan siapapun yang memilikinya akan berkembang dan WeChat serta Alipay memiliki lautan data.
Pemerintah China juga terkesan menganaktirikan WeChat Pay dan Alipay. Karena Yuan Digital tidak tersambung dengan keduanya pada proyek uji coba ini.
Namun di sisi lain, Yuan Digital terhubung dengan lusinan aplikasi populer misalnya Meituan, JD.com, Didi dan Bilibili.
Baik PBOC dan Tencent menolak mengomentari masalah ini. Sementara Ant menolak berkomentar hubungan Alipay dan e-CNY.
Sementara MYbank, yang didukung Ant, menyebutkan ikut berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan Yuan Digital dan 'akan terus melanjutkan uji coba sesuai dengan pengaturan PBOC'.
Laporan HSBC menyebutkan perbandingan Yuan Digital dan Alipay serta WeChat Pay. Mata uang digital China itu dikatakan kemungkinan memiliki fungsi keamanan yang lebih tinggi dan harapannya agar bisa berkembang biak di China.
HSBC juga menyebutkan bank sentral memiliki keinginan untuk mendapatkan kendali atas saluran pembayaran dan konsumsi data dari Alipay dan juga WeChat Pay.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya